Masjid Raya Baitul Khairaat Sulteng: Pusat Peradaban dan Pembentukan Karakter Umat
Gubernur Sulteng meresmikan Masjid Raya Baitul Khairaat di Palu, menekankan peran masjid sebagai pusat peradaban Islam, pembentukan karakter umat, dan penguatan persaudaraan.
Palu, Sulawesi Tengah - Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Rusdy Mastura, baru-baru ini meresmikan Masjid Raya Baitul Khairaat di Palu. Peresmian ini menandai lebih dari sekadar peresmian bangunan; ini adalah penegasan peran vital masjid dalam kehidupan masyarakat Sulteng. Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat peradaban dan pembentukan karakter umat, demikian ditekankan Gubernur.
Peran Masjid dalam Kehidupan Bermasyarakat
Dalam sambutannya, Gubernur Rusdy Mastura menyampaikan bahwa masjid memiliki peran penting dalam membentuk karakter umat, memperkuat persaudaraan, dan menjadi sumber nilai-nilai kebaikan. Perubahan nama dari Masjid Agung Darussalam menjadi Masjid Raya Baitul Khairaat merupakan upaya pelestarian sejarah dan penguatan nilai-nilai keislaman di Sulawesi Tengah. Beliau menekankan masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan yang membawa keberkahan bagi seluruh masyarakat.
Lebih lanjut, Gubernur menjelaskan bahwa masjid memiliki peran sentral dalam membangun kehidupan sosial dan spiritual masyarakat. Peresmian Masjid Raya Baitul Khairaat menjadi wujud komitmen bersama dalam menjaga keberadaan masjid raya sebagai pusat ibadah, pendidikan, dan pembinaan umat Islam di Sulawesi Tengah. Harapannya, masjid ini akan semakin menjadi pusat kegiatan keagamaan yang membawa keberkahan.
Masjid Raya Baitul Khairaat: Kapasitas dan Infrastruktur
Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air (Cikasda) Sulteng, Andi Ruly Djanggola, memaparkan detail pembangunan Masjid Raya Baitul Khairaat. Masjid ini dirancang untuk menampung hingga 10.000 orang, menjadikannya salah satu masjid terbesar di Sulawesi Tengah. Bukan hanya sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi simbol persatuan, harapan, dan keberkahan bagi seluruh umat.
Pembangunan masjid yang dimulai dengan peletakan batu pertama pada 9 Februari 2024 ini ditargetkan rampung pada Maret 2025. Cikasda berkomitmen untuk mendukung terciptanya infrastruktur yang berkualitas demi kesejahteraan dan peningkatan kualitas kehidupan keagamaan masyarakat. Proyek ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menyediakan fasilitas ibadah yang memadai bagi masyarakat.
Kehadiran Tokoh Penting dalam Peresmian
Peresmian Masjid Raya Baitul Khairaat dihadiri oleh berbagai tokoh penting. Selain Gubernur Rusdy Mastura, turut hadir Wali Kota Palu Hadianto Rasyid, Kasilog Kasrem 132/Tadulako Kolonel Czi Zaenal Arifin, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulteng, Forkopimda Kota Palu, sejumlah tokoh agama, dan masyarakat setempat. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan luas terhadap peran masjid dalam kehidupan masyarakat.
Peresmian ini menandai sebuah tonggak penting dalam kehidupan keagamaan di Sulawesi Tengah. Masjid Raya Baitul Khairaat bukan hanya sebuah bangunan megah, tetapi juga representasi dari komitmen bersama untuk memperkuat nilai-nilai Islam dan membangun masyarakat yang lebih baik. Ke depannya, diharapkan masjid ini akan menjadi pusat kegiatan keagamaan yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat Sulawesi Tengah.
Kesimpulan
Masjid Raya Baitul Khairaat di Palu, Sulawesi Tengah, bukan sekadar tempat ibadah, melainkan pusat peradaban dan pembentuk karakter umat. Peresmian masjid ini menandai komitmen pemerintah dan masyarakat dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan dan persaudaraan. Dengan kapasitas hingga 10.000 orang, masjid ini diharapkan menjadi pusat kegiatan keagamaan yang membawa keberkahan bagi seluruh masyarakat Sulawesi Tengah.