Masyarakat Berangsur Pulang Usai Gelar Griya Idul Fitri di Istana Presiden
Ribuan masyarakat dari berbagai daerah telah menghadiri acara gelar griya Idul Fitri di Istana Presiden dan sebagian besar mengaku puas meskipun tidak semua dapat bersalaman langsung dengan Presiden Prabowo Subianto.

Jakarta, 31 Maret 2024 - Acara gelar griya atau open house Idul Fitri 1446 Hijriah di Istana Presiden telah selesai. Ribuan masyarakat yang hadir dari berbagai penjuru Jakarta dan sekitarnya berangsur-angsur meninggalkan Istana Kepresidenan setelah bersilaturahmi dan mengikuti acara yang diselenggarakan oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Acara yang dimulai sejak pagi hari ini menyuguhkan momen spesial bagi masyarakat untuk bertemu langsung dengan pemimpin negara.
Berdasarkan pantauan ANTARA di lapangan, masyarakat yang pulang tampak membawa bingkisan berisi sembako dan makanan ringan. Proses kepulangan berlangsung tertib dan lancar, dibantu oleh petugas keamanan dan panitia acara. Kelompok penyandang disabilitas, yang diprioritaskan untuk masuk lebih awal, terlihat telah meninggalkan lokasi lebih dulu.
Meskipun sebagian besar masyarakat merasa senang dapat menghadiri acara tersebut dan merasakan suasana Idul Fitri di Istana Presiden, beberapa di antara mereka mengungkapkan rasa kecewa karena tidak dapat bertemu dan bersalaman langsung dengan Presiden Prabowo Subianto. Hal ini disebabkan oleh jumlah pengunjung yang sangat banyak.
Kesan Masyarakat yang Hadir
Joko (40), seorang warga penyandang disabilitas asal Jakarta Barat, mengungkapkan rasa senangnya bisa memasuki Istana Negara meskipun tidak dapat bersalaman dengan Presiden. "Namun saya tidak kecewa, senang saja bisa masuk ke Istana," ujarnya. Hal ini menunjukkan bahwa kesempatan untuk memasuki Istana Kepresidenan saja sudah menjadi pengalaman berharga bagi sebagian masyarakat.
Berbeda dengan Joko, Inayah (50) asal Tanjung Barat mengaku sedikit kecewa karena tidak dapat bertemu Presiden Prabowo. "Sedikit kecewa ya, karena tujuan ke acara ini buat bisa ketemu Pak Presiden," katanya. Inayah telah mengantre sejak pagi hari untuk dapat bertemu langsung dengan Presiden.
Senada dengan Inayah, Tuni (36) dari Kebayoran Lama juga merasakan kekecewaan yang sama. "Kecewa sih, tapi mungkin di dalam juga ramai jadi tidak apa-apa, saya mengerti," tuturnya. Meskipun demikian, ia tetap mengapresiasi kesempatan untuk hadir dalam acara tersebut.
Meskipun ada beberapa yang merasa kecewa, kebanyakan masyarakat tetap memberikan apresiasi positif terhadap acara gelar griya ini. Mereka berharap Presiden Prabowo dapat membawa perubahan positif bagi Indonesia di masa mendatang. "Di Idul Fitri ini saya harap Pak Presiden bisa membawa perubahan buat negeri ini," ungkap Inayah mewakili harapan banyak masyarakat.
Bingkisan untuk Masyarakat
Sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat yang telah hadir, setiap pengunjung yang meninggalkan Istana Negara menerima bingkisan berupa sembako dan makanan ringan. Hal ini menjadi tambahan kegembiraan bagi masyarakat yang telah meluangkan waktu untuk hadir dalam acara tersebut. Langkah ini juga menunjukkan perhatian pemerintah terhadap masyarakat.
Secara keseluruhan, acara gelar griya Idul Fitri di Istana Presiden berjalan dengan lancar dan tertib. Meskipun tidak semua masyarakat dapat bertemu langsung dengan Presiden, kesempatan untuk bersilaturahmi dan merasakan suasana Idul Fitri di lingkungan Istana Presiden tetap menjadi pengalaman yang berkesan bagi banyak orang. Acara ini juga menjadi bukti nyata komitmen pemerintah untuk mendekatkan diri dengan rakyatnya.