Istana Kepresidenan Bagikan 5.000 Bingkisan Lebaran, Warga Antusias Rayakan Idul Fitri Bersama Presiden
Lebih dari 5.000 bingkisan Lebaran dibagikan Istana Kepresidenan dalam acara gelar griya bersama Presiden Prabowo Subianto, menciptakan momen Idul Fitri yang berkesan bagi masyarakat.

Jakarta, 31 Maret 2024 - Suasana hangat dan penuh kebersamaan menyelimuti Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 31 Maret 2024. Acara gelar griya atau 'open house' dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1446 H yang diselenggarakan Presiden RI Prabowo Subianto sukses membagikan lebih dari 5.000 bingkisan dan suvenir kepada masyarakat. Ribuan warga antusias mengunjungi Istana, berkesempatan bertemu Presiden, dan menerima bingkisan Lebaran sebagai tanda silaturahmi.
Acara yang dimulai pukul 08.30 WIB ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari pejabat negara seperti menteri dan anggota Kabinet, mantan Presiden dan Wakil Presiden, duta besar negara sahabat, hingga masyarakat umum. Meskipun tidak semua dapat bersalaman langsung dengan Presiden Prabowo Subianto karena keterbatasan kapasitas ruangan, antusiasme masyarakat tetap tinggi. Kesempatan mengunjungi Istana Kepresidenan Jakarta saja sudah menjadi pengalaman berharga bagi banyak warga.
Bagi Joko (40), seorang warga penyandang disabilitas asal Jakarta Barat, kesempatan mengunjungi Istana Presiden sudah merupakan anugerah tersendiri. "Saya tidak kecewa, senang saja bisa masuk ke Istana," ujarnya saat ditemui di kawasan Jalan Majapahit. Meskipun tidak dapat bersalaman dengan Presiden, Joko tetap merasa bersyukur mendapatkan bingkisan Lebaran dan merasakan pengalaman berharga mengunjungi Istana Kepresidenan.
Bingkisan dan Suvenir Lebaran dari Istana
Setiap pengunjung yang diperbolehkan masuk ke Istana Kepresidenan menerima bingkisan berisi berbagai bahan makanan dan minuman. Isi bingkisan tersebut antara lain mie instan, teh celup, susu, dan gula, sangat bermanfaat untuk menunjang kebutuhan sehari-hari. Selain itu, terdapat pula tas suvenir yang berisi beragam barang, seperti payung, handuk, tempat minum, dan aneka kue kering untuk menambah kemeriahan perayaan Lebaran.
Pembagian bingkisan ini tidak hanya sekadar pemberian materiil, tetapi juga simbolis dari perhatian pemerintah kepada rakyat. Hal ini sejalan dengan tradisi gelar griya yang bertujuan mempererat hubungan antara pemerintah dan rakyat dalam suasana penuh kebersamaan dan kekeluargaan.
Antrean panjang terlihat sejak pagi hari, menandakan antusiasme masyarakat yang tinggi untuk mengikuti acara ini. Meskipun harus mengantre cukup lama, warga tetap sabar menunggu giliran untuk memasuki Istana dan merasakan kehangatan silaturahmi Idul Fitri bersama Presiden.
Tradisi Gelar Griya: Mempererat Silaturahmi Pemerintah dan Rakyat
Tradisi gelar griya atau open house di Istana Kepresidenan telah berlangsung lama dan menjadi bagian penting dalam mempererat hubungan antara pemerintah dan rakyat. Acara ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk bertemu dan berinteraksi langsung dengan pemimpin negara, menciptakan suasana yang lebih akrab dan humanis.
Dalam suasana Idul Fitri yang penuh dengan nilai-nilai fitrah dan kebersamaan, acara gelar griya ini semakin memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Momen ini juga menjadi kesempatan bagi pemerintah untuk mendengar langsung aspirasi dan harapan dari masyarakat.
Dengan adanya acara ini, diharapkan tercipta rasa kebersamaan dan saling pengertian antara pemerintah dan rakyat, memperkuat tali silaturahmi, dan menciptakan suasana Idul Fitri yang lebih bermakna bagi seluruh lapisan masyarakat.
Selain itu, acara ini juga menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam membangun hubungan yang harmonis dengan rakyatnya. Melalui berbagai kegiatan seperti ini, diharapkan tercipta iklim demokrasi yang sehat dan partisipatif.
Gelar griya di Istana Kepresidenan bukan hanya sekadar acara seremonial, melainkan wujud nyata dari upaya pemerintah untuk mendekatkan diri kepada rakyat dan membangun komunikasi yang efektif.
Kesimpulan
Acara gelar griya di Istana Kepresidenan Jakarta pada Idul Fitri 1446 H menjadi momen yang berkesan bagi ribuan masyarakat yang berkesempatan hadir. Pembagian lebih dari 5.000 bingkisan Lebaran dan suvenir menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap rakyatnya, sekaligus mempererat silaturahmi dalam suasana penuh kebersamaan dan kekeluargaan. Tradisi ini diharapkan dapat terus berlanjut dan semakin memperkuat hubungan harmonis antara pemerintah dan rakyat Indonesia.