Mayat Pria di Natuna Dievakuasi, Diduga Meninggal Lebih dari Dua Hari
Polres Natuna dan Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) mengevakuasi jenazah seorang pria di Ranai Darat yang diduga meninggal lebih dari dua hari akibat sakit.

Seorang pria berinisial M, asal Balikpapan, ditemukan meninggal dunia di kontrakannya di Ranai Darat, Kecamatan Bunguran Timur, Natuna, Kepulauan Riau, Senin (17/3). Penemuan mayat tersebut berawal dari laporan warga yang mencium bau tidak sedap dan melihat banyak lalat di sekitar kontrakan. Polres Natuna bersama Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) atau Basarnas langsung melakukan evakuasi jenazah yang telah membusuk dan diduga meninggal lebih dari dua hari.
Kasat Reskrim Polres Natuna, Iptu Richie Putra, menjelaskan bahwa proses evakuasi sempat mengalami kendala karena kontrakan dalam keadaan terkunci. Pihak kepolisian dibantu Ketua RT setempat berhasil membuka paksa pintu kontrakan untuk mengevakuasi jenazah. "Mayat sudah membusuk dan diperkirakan meninggal lebih dari dua hari," ungkap Iptu Richie Putra.
Jenazah kemudian dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil jenazah untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dugaan sementara, korban meninggal dunia karena sakit, mengingat ditemukannya obat-obatan di sekitar lokasi kejadian. Polisi akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab kematian.
Proses Evakuasi dan Kesaksian Warga
Kepala KPP Natuna, Abdul Rahman, menyatakan bahwa pihaknya mengerahkan empat personel untuk membantu proses evakuasi jenazah. "Kami selalu siap membantu mengevakuasi jenazah apabila dibutuhkan," ujarnya. Kerja sama antara pihak kepolisian dan Basarnas ini menunjukkan sinergi yang baik dalam menangani kasus penemuan mayat.
Ketua RT 02 RW 03 Kelurahan Ranai Darat, Nur Hardiansyah, memberikan kesaksiannya terkait penemuan jenazah tersebut. Ia menjelaskan bahwa korban dikenal sebagai pribadi yang baik dan ramah kepada warga sekitar. Nur Hardiansyah menerima laporan dari teman korban yang curiga karena korban tidak merespon dan membukakan pintu kontrakan. Bersama kepolisian, mereka kemudian membuka pintu dan menemukan jenazah korban di dalam.
Proses evakuasi berjalan lancar berkat koordinasi yang baik antara pihak kepolisian, Basarnas, dan warga sekitar. Kecepatan respon dari pihak berwenang dalam menangani kasus ini patut diapresiasi. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya saling menjaga dan memperhatikan sesama anggota masyarakat.
Kondisi Jenazah dan Penyelidikan Lebih Lanjut
Kondisi jenazah korban yang sudah membusuk menunjukkan bahwa korban telah meninggal beberapa waktu sebelum ditemukan. Polisi menemukan obat-obatan di sekitar lokasi kejadian, yang menjadi indikasi awal bahwa korban meninggal karena sakit. Namun, penyelidikan lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan penyebab kematian secara pasti.
Polres Natuna akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab kematian korban secara detail. Proses autopsi dan pemeriksaan medis akan dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat. Hasil penyelidikan akan diumumkan kepada publik setelah proses investigasi selesai.
Kasus penemuan mayat ini menjadi perhatian warga sekitar. Korban dikenal sebagai sosok yang ramah dan baik, sehingga kepergiannya meninggalkan duka bagi masyarakat setempat. Semoga pihak berwajib dapat segera mengungkap penyebab kematiannya dan memberikan keadilan bagi keluarga korban.
Pihak berwenang mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan saling menjaga keamanan lingkungan sekitar. Jika menemukan hal-hal yang mencurigakan, segera laporkan kepada pihak berwajib agar dapat ditindaklanjuti dengan cepat dan tepat.
Kesimpulan
Evakuasi jenazah di Ranai Darat, Natuna, menjadi bukti kerja sama yang baik antara Polres Natuna dan KPP dalam menangani kasus penemuan mayat. Meskipun dugaan sementara penyebab kematian adalah sakit, penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan penyebab kematian korban dan memberikan kepastian kepada keluarga. Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya kepedulian antar sesama dan pentingnya melaporkan kejadian mencurigakan kepada pihak berwajib.