Bakamla RI Evakuasi Jenazah di Perairan Utara PLTU Suralaya
Bakamla RI berhasil mengevakuasi jenazah laki-laki yang ditemukan mengapung di perairan utara PLTU Suralaya, Cilegon, berkat koordinasi dengan VTS Merak dan Kapal SPOB Noah 99, kemudian diserahkan ke Polairud Polda Banten untuk identifikasi lebih lanjut.
![Bakamla RI Evakuasi Jenazah di Perairan Utara PLTU Suralaya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/01/200058.842-bakamla-ri-evakuasi-jenazah-di-perairan-utara-pltu-suralaya-1.jpg)
Tim Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI berhasil mengevakuasi satu jenazah laki-laki di perairan utara Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Cilegon, Sabtu (1/1). Penemuan jenazah ini berawal dari informasi yang diterima Kapal Negara (KN) Tanjung Datu-301 dari Vessel Traffic Service (VTS) Merak.
KN Tanjung Datu-301, yang sedang berpatroli di perairan Cilegon, langsung merespon laporan temuan jenazah oleh Kapal SPOB Noah 99. Koordinasi intensif dilakukan dengan VTS Merak dan Kapal SPOB Noah 99 untuk memastikan lokasi dan kondisi jenazah.
Setelah menerima laporan, Komandan KN Tanjung Datu-301, Kolonel Bakamla Rudi Endratmoko, langsung memerintahkan Tim Visit Board Search and Seizure (VBSS) untuk bergerak ke lokasi kejadian yang berjarak sekitar 15 nautical mile (NM) dari posisi KN Tanjung Datu-301.
Proses evakuasi dilakukan secara profesional. Sekitar pukul 10.10 WIB, tim bergerak menuju lokasi. Satu jam sepuluh menit kemudian, tepatnya pukul 11.20 WIB, KN Tanjung Datu-301 tiba di lokasi dan mendekati Kapal SPOB Noah 99 pada jarak aman 1,5 NM.
Tim VBSS segera diterjunkan dan berhasil mengevakuasi jenazah pada pukul 11.55 WIB. Jenazah kemudian dibawa ke KN Tanjung Datu-301 untuk identifikasi awal sebelum akhirnya dibawa ke Markas Komando (Mako) Polairud Polda Banten.
KN Tanjung Datu-301 tiba di Mako Polairud Polda Banten pada pukul 12.17 WIB dan menyerahkan jenazah pada pukul 12.40 WIB. Polisi akan melakukan identifikasi lebih lanjut untuk mengungkap identitas korban.
Bakamla RI menekankan komitmennya dalam menjaga keamanan dan keselamatan di perairan Indonesia, termasuk respon cepat terhadap situasi darurat seperti ini. Koordinasi dengan pihak terkait akan terus dilakukan untuk memastikan proses selanjutnya berjalan lancar. Bakamla RI menunjukkan kesiapsiagaan dalam menangani situasi darurat di laut, hal ini penting untuk keselamatan pelayaran dan keamanan maritim Indonesia.
Kejadian ini sekali lagi menyoroti pentingnya kolaborasi antar instansi dalam menjaga keamanan maritim di Indonesia. Kerja sama yang baik antara Bakamla RI, VTS Merak, dan Polairud Polda Banten sangat krusial dalam penanganan kasus ini. Semoga kasus ini segera terungkap dan keluarga korban mendapatkan kepastian.