Megawati di Roma: Semangati Anak Korban Perang Palestina dan Ukraina
Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, mengunjungi Roma dan memberikan semangat kepada anak-anak korban perang Palestina dan Ukraina dalam acara Unbroken Kids Alliance, menekankan pentingnya melindungi masa depan anak-anak.

Minggu kemarin, Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, berada di Roma, Italia. Tujuannya? Memberikan dukungan moral kepada anak-anak yang menjadi korban konflik di Palestina dan Ukraina. Acara ini diselenggarakan oleh Unbroken Kids Alliance di Museum San Salvatore in Lauro.
Megawati menyampaikan apresiasinya terhadap kerja-kerja aliansi tersebut dalam membantu anak-anak yang terdampak perang di Gaza dan Ukraina. Dalam sambutannya, beliau mengungkapkan kebahagiaannya bisa hadir dalam forum tersebut. Beliau menekankan komitmen global untuk melindungi anak-anak yang rentan.
"Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga masa depan anak-anak di belahan dunia manapun mereka berada, karena mereka adalah harapan masa depan bagi peradaban dunia," ungkap Megawati dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin.
Salah satu momen mengharukan terjadi saat Megawati bertemu dengan Roman Oleksiv, seorang bocah 9 tahun asal Ukraina yang kisahnya diangkat ke layar lebar. Roman merupakan penyintas perang yang mengalami luka bakar 45 persen akibat serangan Rusia.
Setelah menyaksikan film tentang kehidupan Roman, Megawati terlihat memberikan dukungan penuh kepada bocah tersebut. Dengan hangat, Megawati memeluk dan menepuk pundak Roman. "Be strong, be careful," kata Megawati menyemangati Roman.
Kunjungan Megawati ke Roma tidak sendiri. Ia didampingi oleh Ketua DPR RI, Puan Maharani, dan beberapa pihak lain. Bersama-sama, mereka menandatangani komitmen untuk memperjuangkan hak-hak anak yang menjadi korban perang di berbagai belahan dunia.
Perjalanan Megawati ke Roma menjadi bukti nyata kepedulian terhadap nasib anak-anak korban konflik. Semoga langkah ini menginspirasi negara lain untuk turut serta melindungi anak-anak dari dampak buruk perang.