Menag Himbau Jamaah Haji: Jangan Paksakan Shalat Arbain, Utamakan Ibadah Wajib!
Menteri Agama mengimbau jamaah haji Indonesia untuk tidak memaksakan shalat Arbain di Madinah demi menjaga kesehatan dan kelancaran ibadah haji, terutama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Jakarta, 2 Mei 2024 - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memberikan imbauan penting kepada jamaah calon haji Indonesia yang akan berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini. Beliau meminta agar jamaah tidak memaksakan diri untuk melaksanakan shalat Arbain di Masjid Nabawi, Madinah. Imbauan ini disampaikan langsung oleh Menag saat melepas keberangkatan jamaah gelombang pertama di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis malam.
Pernyataan Menag menekankan pentingnya memprioritaskan ibadah wajib haji. "Arbain itu sunnah, yang wajib itu haji di Arafah," tegas Menag Nasaruddin. Hal ini mengingat jamaah gelombang pertama akan berada di Madinah selama delapan hingga sembilan hari sebelum menuju Makkah untuk puncak ibadah haji.
Shalat Arbain, yaitu shalat fardhu sebanyak 40 waktu di Masjid Nabawi, merupakan amalan sunnah yang dianjurkan. Namun, bukan merupakan rukun atau wajib haji. Oleh karena itu, Menag menekankan pentingnya menjaga kesehatan dan kebugaran jamaah agar seluruh rangkaian ibadah haji dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala.
Imbauan Menjaga Kesehatan dan Prioritaskan Ibadah Wajib
Keprihatinan Menag muncul karena kekhawatiran akan kondisi kesehatan jamaah jika memaksakan diri melaksanakan shalat Arbain. Penurunan kondisi fisik jamaah dikhawatirkan akan berdampak pada pelaksanaan ibadah puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Menag Nasaruddin Umar kembali mengingatkan, "Jadi jangan mengejar yang sunnah tapi menelantarkan yang wajib. Pembimbing haji diminta untuk mengingatkan jamaahnya agar tidak memaksakan diri. Allah Maha Tahu kalau kita tidak bisa menyempurnakan Arbain." Imbauan ini disampaikan oleh Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut untuk memastikan jamaah haji tetap sehat dan mampu menjalankan ibadah haji dengan optimal.
Lebih lanjut, Menag juga menekankan pentingnya penghematan energi dan menjaga kondisi kesehatan. Hal ini sangat penting untuk memastikan jamaah tetap bugar dan mampu menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji dengan khusyuk dan penuh semangat.
Kuota Haji Indonesia dan Keberangkatan Gelombang Pertama
Indonesia mendapatkan kuota haji sebanyak 221.000 jamaah pada tahun ini. Keberangkatan jamaah dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama dimulai pada Jumat, 2 Mei 2024, hingga 16 Mei 2024.
Pada gelombang pertama ini, sebanyak 7.514 orang, termasuk petugas haji, akan berangkat pada tanggal 2 Mei 2024. Jumlah tersebut terdiri atas 19 kelompok terbang (kloter).
Imbauan Menag ini diharapkan dapat menjadi perhatian bagi seluruh jamaah haji Indonesia agar dapat menunaikan ibadah haji dengan lancar, sehat, dan khusyuk, dengan memprioritaskan ibadah wajib dan menjaga kondisi kesehatan selama menjalankan ibadah suci tersebut.
Semoga seluruh jamaah haji Indonesia diberikan kesehatan dan kemudahan dalam menjalankan ibadah haji.