Menag Nasaruddin Umar: Rajin ke Masjid, Jalan Menuju Keberuntungan
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak umat Muslim untuk rajin ke masjid, karena masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat keberuntungan, pendidikan, dan kegiatan sosial, sebagaimana fungsi masjid di masa Rasulullah.
![Menag Nasaruddin Umar: Rajin ke Masjid, Jalan Menuju Keberuntungan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/220235.133-menag-nasaruddin-umar-rajin-ke-masjid-jalan-menuju-keberuntungan-1.jpg)
Jakarta, 7 Juli 2024 - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dalam khotbah Jumat di Masjid Istiqlal menekankan pentingnya rajin mengunjungi masjid. Beliau menyatakan bahwa mereka yang tekun mendatangi masjid akan meraih keberuntungan. Pernyataan ini disampaikan di hadapan jamaah sholat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Keberuntungan di Balik Kunjungan ke Masjid
Menag Nasaruddin Umar menghubungkan anjuran ini dengan lafaz azan, "hayya alal falah", yang berarti "mari meraih keberuntungan". Beliau menjelaskan bahwa masjid bukan sekadar tempat ibadah, melainkan pusat kegiatan penting bagi pengembangan Islam sejak awal. Kehadiran di masjid, menurut Menag, merupakan langkah menuju keberuntungan yang dijanjikan.
Sebagai contoh, Menag menunjuk Masjid Quba, masjid pertama yang dibangun Rasulullah SAW. Masjid ini, kata Menag, menjadi bukti nyata keberuntungan yang didapat umat Islam. Fungsi masjid pada masa Rasulullah SAW jauh lebih luas daripada sekedar tempat ibadah.
Masjid: Pusat Kehidupan Umat di Masa Rasulullah
Menag menjelaskan berbagai fungsi Masjid Nabawi pada masa Rasulullah. Bukan hanya tempat ibadah, masjid juga berfungsi sebagai:
- Sekolah
- Pusat persiapan kematian
- Pusat informasi
- Rumah sakit
- Kantor pengadilan
- Balai pertemuan
- Tempat menikah dan akikah
- Baitul mal (tempat penyimpanan kekayaan negara)
Menag menggambarkan bagaimana masjid menjadi pusat kehidupan masyarakat muslim di masa Rasulullah, melayani berbagai kebutuhan, mulai dari pendidikan hingga urusan pemerintahan dan sosial.
Mengoptimalkan Peran Masjid di Era Modern
Menag Nasaruddin Umar mengajak umat Islam Indonesia untuk mengoptimalkan fungsi masjid di masa kini. Beliau mendorong pemberdayaan masjid agar tak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan ekonomi umat. Hal ini selaras dengan peran multifungsi masjid pada masa Rasulullah.
Dengan demikian, ajakan Menag ini bukan hanya sekadar imbauan untuk rajin beribadah, tetapi juga sebuah seruan untuk menghidupkan kembali peran masjid sebagai pusat komunitas dan pengembangan umat, mengingat kebermanfaatan masjid bagi kehidupan umat Islam di masa lalu.
Pesan Menag ini relevan dalam konteks kehidupan modern, di mana masjid dapat berperan aktif dalam memberdayakan masyarakat dan menjadi pusat kegiatan positif bagi lingkungan sekitarnya. Dengan mengoptimalkan fungsi masjid, diharapkan dapat tercipta masyarakat yang lebih beriman, berilmu, dan sejahtera.