Menag Pantau Langsung Pengurusan Bio Visa Haji: Pastikan Layanan Cepat dan Tepat Waktu
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, meninjau langsung proses pengurusan bio visa haji di Siskohat Kemenag, memastikan pelayanan optimal dan tepat waktu bagi calon jamaah haji.

Jakarta, 5 Mei 2024 - Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar, melakukan peninjauan langsung terhadap proses pengurusan bio visa jamaah calon haji di Gedung Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta. Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan kelancaran dan ketepatan waktu pengurusan bio visa, sebuah proses krusial bagi keberangkatan jamaah haji ke Arab Saudi.
Menag Nasaruddin Umar memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh petugas Siskohat yang bekerja dengan sistem shift demi memberikan pelayanan terbaik kepada calon jamaah haji. "Saya sangat mengapresiasi kinerja Siskohat yang selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji kita," ujar Menag Nasaruddin Umar pada Senin.
Sistem kerja shift yang diterapkan di Siskohat menjadi kunci kelancaran proses pengurusan bio visa. Hal ini memastikan pelayanan kepada calon jamaah haji berjalan optimal dan tanpa henti, bahkan di akhir pekan.
Sistem Bio Visa dan Kemudahannya bagi Jamaah Haji
Kasubdit Dokumen dan Perlengkapan Haji Reguler Direktorat Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag, Khairun Naim, memberikan penjelasan detail mengenai sistem bio visa dan mekanisme kerjanya. Beliau menjelaskan bahwa karyawan Siskohat bekerja dalam pola shift yang berganti setiap 8 jam. "Shift karyawan itu berganti tiap 8 jam. Kalau weekday ada 2 shift, kalau weekend ada 3 shift," kata Khairun Naim.
Bio visa sendiri merupakan aplikasi pendaftaran visa haji yang berbasis perekaman biometrik. Proses ini meliputi perekaman sidik jari, foto wajah, dan foto paspor. Data biometrik ini menjadi syarat wajib bagi calon jamaah haji untuk memasuki Arab Saudi secara resmi.
Khairun Naim menekankan pentingnya sistem bio visa ini. "Bio visa haji adalah aplikasi yang digunakan untuk mendaftar visa haji melalui perekaman biometrik, seperti sidik jari, foto wajah, dan foto paspor," jelasnya. Sistem ini dirancang untuk memberikan kemudahan dan efisiensi bagi calon jamaah haji.
Salah satu manfaat utama bio visa adalah menghilangkan kebutuhan calon jamaah haji untuk mengunjungi kedutaan atau konsulat Arab Saudi di Indonesia. "Aplikasi Bio Visa ini memberikan kemudahan bagi jamaah haji dalam pengurusan visa tanpa perlu mengunjungi kedutaan dan konsulat Arab Saudi," tambah Khairun Naim.
Pemantauan Langsung Menag untuk Optimalisasi Pelayanan
Pemantauan langsung oleh Menag Nasaruddin Umar menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan kelancaran proses keberangkatan jamaah haji. Hal ini juga menegaskan pentingnya teknologi dan sistem digital dalam meningkatkan efisiensi dan pelayanan publik, khususnya dalam konteks penyelenggaraan ibadah haji.
Dengan sistem bio visa, diharapkan proses pengurusan visa haji menjadi lebih cepat, mudah, dan transparan. Sistem ini juga meminimalisir potensi kendala dan permasalahan yang mungkin terjadi selama proses pengurusan visa secara konvensional.
Keberhasilan implementasi bio visa ini menjadi bukti nyata upaya Kemenag dalam memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah haji. Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi seluruh jamaah haji Indonesia dalam menjalankan ibadah haji.
Sistem ini juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi potensi penipuan atau praktik-praktik ilegal dalam pengurusan visa haji.
Ke depan, diharapkan sistem bio visa terus ditingkatkan dan dikembangkan untuk memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada jamaah haji Indonesia.