Menag Pimpin Gema Takbir Akbar di Istiqlal, Rekor Puncak Pengunjung di Ramadhan 1446 H
Menteri Agama Nasaruddin Umar memimpin Gema Takbir Akbar Idul Fitri 1446 H di Masjid Istiqlal, Jakarta, yang dihadiri ribuan jamaah dan disiarkan secara daring ke seluruh dunia.

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memimpin Gema Takbir Akbar Nasional Idul Fitri 1446 H di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (30/3). Acara akbar ini dihadiri oleh ribuan umat Islam dan disiarkan secara daring ke seluruh dunia, termasuk masjid-masjid Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan musholla di berbagai kedutaan besar. Menko PMK Pratikno turut hadir dalam acara yang diawali buka puasa bersama, Shalat Maghrib, dan Shalat Isya ini.
Ribuan jamaah telah memadati Masjid Istiqlal sejak pukul 17.30 WIB. Menag Nasaruddin Umar menyampaikan sambutannya sekitar pukul 20.00 WIB, menyatakan bahwa Masjid Istiqlal telah mencapai puncak pengunjung selama bulan Ramadhan 1446 H. Kehadiran jamaah yang signifikan ini juga terlihat dalam pengajian harian yang diadakan di masjid tersebut.
Gema Takbir Akbar ini memiliki makna penting, tidak hanya bagi umat Islam di Indonesia, tetapi juga bagi saudara-saudara muslim di negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Siaran daring memastikan gema takbir ini terdengar luas, memperkuat rasa persaudaraan dan kebersamaan dalam menyambut Idul Fitri.
Masjid Istiqlal: Pusat Toleransi dan Kerukunan Beragama
Nasaruddin Umar, yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal, menekankan peran penting masjid terbesar di Indonesia ini sebagai pusat penciptaan tren baru bagi masjid-masjid di dunia dalam hal toleransi dan kerukunan beragama. Beliau mengatakan, "Banyak teman-teman kita dari seluruh dunia yang belajar dari masjid ini. Hotel-hotel di sekitar Istiqlal ini, selama Ramadhan selalu penuh, mereka mengaku, Istiqlal adalah wisata rohani yang nyaman, tidak ada gangguan dari kendaraan-kendaraan atau yang lain."
Popularitas Masjid Istiqlal sebagai destinasi wisata rohani juga tercermin dari tingginya jumlah pengunjung selama bulan Ramadhan. Hal ini menunjukkan keberhasilan Masjid Istiqlal dalam menciptakan lingkungan yang nyaman dan kondusif bagi ibadah dan pertukaran budaya antar umat beragama.
Pengalaman positif yang dirasakan para pengunjung dari berbagai negara ini menjadi bukti nyata komitmen Masjid Istiqlal dalam mempromosikan nilai-nilai toleransi dan kerukunan. Hal ini sejalan dengan upaya Indonesia dalam membangun citra positif sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman.
Shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal
Pada Senin (31/3), Masjid Istiqlal akan menyelenggarakan Shalat Idul Fitri 1446 H pukul 07.00 WIB. Shalat Id akan dipimpin oleh Imam Moh Shalim Ghazali, dengan Khatib Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Tholabi Kharlie. Tema khotbah yang diangkat adalah 'Merawat Kemabruran Puasa'.
Demi menjaga kekhidmatan Shalat Idul Fitri, pengelola Masjid Istiqlal mengimbau masyarakat untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan di lingkungan masjid. Jamaah dihimbau datang lebih awal, memakai pakaian sopan, membawa alat shalat pribadi, dan membawa kantong plastik untuk alas kaki.
Pengelola juga mengingatkan jamaah untuk menjaga barang bawaan masing-masing dan turut serta menjaga kebersihan, keamanan, dan kenyamanan ibadah. Imbauan ini bertujuan untuk memastikan pelaksanaan Shalat Idul Fitri berjalan lancar dan khusyuk bagi seluruh jamaah.
Pengelola Masjid Istiqlal telah berupaya maksimal untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para jamaah, baik dalam Gema Takbir Akbar maupun Shalat Idul Fitri. Semoga pelaksanaan ibadah Idul Fitri 1446 H berjalan dengan lancar dan penuh berkah.