Menaker: Kesiapan SDM Indonesia Mutlak Hadapi Pasar Internasional, Dorong Produktivitas Global
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan pentingnya Kesiapan SDM Indonesia menghadapi pasar internasional yang semakin terbuka. Bagaimana strategi pemerintah mendorong daya saing global?

Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Yassierli, menegaskan pentingnya kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dalam menghadapi era pasar internasional yang semakin terbuka. Pernyataan ini disampaikan pada Rapat Kerja Nasional (Rakerkonas) ke-34 Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang berlangsung di Bandung, Selasa (05/8).
Menurut Yassierli, dengan berbagai kesepakatan dagang yang telah terjalin, seperti dengan Uni Eropa, China, dan negara-negara ASEAN, Indonesia harus mampu bertransformasi dari sekadar pasar menjadi produsen unggulan. Oleh karena itu, peningkatan produktivitas tenaga kerja bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan mutlak.
Kesiapan SDM yang unggul dan berdaya saing global menjadi fondasi utama untuk mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045. Pemerintah bertekad untuk memperkuat balai latihan kerja sebagai pusat inovasi, serta meningkatkan sinergi lintas sektor melalui program "Enterprising Indonesia" guna mencapai tujuan tersebut.
Strategi Peningkatan Kualitas SDM Nasional
Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan telah merancang serangkaian program komprehensif untuk meningkatkan kualitas dan daya saing SDM Indonesia. Salah satu fokus utamanya adalah penguatan balai latihan kerja (BLK) di seluruh Indonesia.
BLK akan bertransformasi menjadi pusat inovasi dan kreativitas bagi generasi muda, membekali mereka dengan keterampilan relevan sesuai kebutuhan industri global. Selain itu, program "Enterprising Indonesia" digagas untuk meningkatkan sinergi antar sektor, memastikan SDM yang kompeten dan produktif siap bersaing di kancah internasional.
Yassierli menekankan bahwa peningkatan produktivitas bukanlah sekadar target, melainkan prasyarat mutlak untuk memasuki era persaingan global yang semakin ketat. Ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memastikan Indonesia tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga pemain kunci dalam rantai pasok global.
Kemitraan Strategis Pemerintah dan Dunia Usaha
Dalam kesempatan yang sama, Yassierli juga menyoroti pentingnya kemitraan strategis antara pemerintah dan dunia usaha dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan masa depan. Apindo, sebagai asosiasi pengusaha terkemuka, disebut sebagai mitra krusial dalam membangun ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif, produktif, dan berkelanjutan.
Pelaku usaha memiliki peran sentral dalam mendorong produktivitas nasional. Kementerian Ketenagakerjaan sedang menyiapkan berbagai program dukungan, mulai dari pelatihan kompetensi, penyiapan ahli produktivitas, hingga pengembangan sistem pengukuran kinerja sektor industri. Program-program ini dirancang untuk tidak berjalan sendiri, melainkan membutuhkan kolaborasi aktif dari sektor swasta.
Kolaborasi dengan Apindo terwujud dalam berbagai forum penting, seperti Lembaga Kerja Sama Tripartit Nasional dan Dewan Pengupahan Nasional. Forum-forum ini menjadi wadah dialog konstruktif antara pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja, memastikan kebijakan ketenagakerjaan yang responsif terhadap dinamika industri dan kebutuhan pasar.
Memanfaatkan Peluang Pasar Internasional
Pembukaan pasar internasional menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor dan daya saing produk dalam negeri. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Indonesia telah mencapai kesepakatan prinsip dengan Uni Eropa.
Kesepakatan ini memungkinkan ekspor barang Indonesia ke Eropa dengan tarif 0 persen, dan sebaliknya, membuka peluang besar bagi pelaku industri nasional. Perjanjian dengan Uni Eropa ini melengkapi kesepakatan serupa yang telah terjalin dengan China dan negara-negara ASEAN, di mana produk Indonesia juga dikenakan tarif 0 persen.
Airlangga berharap Apindo dapat menindaklanjuti berbagai pasar yang telah dibuka oleh pemerintah ini. Hal ini menegaskan bahwa kesiapan SDM yang kompeten dan produktif akan menjadi faktor penentu keberhasilan Indonesia dalam memanfaatkan peluang ekonomi global dan mencapai posisi sebagai produsen unggulan.