Mendag Antisipasi Lonjakan Harga Ayam Jelang Ramadhan: Rakor dengan Produsen Dilakukan
Menteri Perdagangan Budi Santoso akan memimpin rapat koordinasi dengan produsen dan distributor ayam untuk mengantisipasi kenaikan harga menjelang Ramadhan 2025.

Jakarta, 4 Maret 2025 - Jelang bulan Ramadhan 1446 H/2025 M, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengambil langkah proaktif untuk memastikan stabilitas harga bahan pangan pokok. Mendag akan menghadiri rapat koordinasi (rakor) bersama para produsen dan distributor ayam guna mengantisipasi potensi kenaikan harga daging ayam. Rakor yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan ini dijadwalkan pada Selasa, 4 Maret 2025.
Keputusan untuk menggelar rakor ini didorong oleh upaya pemerintah untuk menjaga ketersediaan pasokan dan harga daging ayam agar tetap terjangkau bagi masyarakat. Hal ini mengingat tingginya permintaan daging ayam selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Mendag Budi Santoso menekankan pentingnya koordinasi dan antisipasi dini untuk mencegah gejolak harga yang merugikan konsumen.
"Besok kami tetap akan koordinasi, besok kami akan rakor dengan para distributor dan produsen ayam, karena kita antisipasi semua," ujar Budi Santoso di Jakarta, Senin (3 Maret 2025). Pernyataan Mendag ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menghadapi potensi kenaikan harga menjelang bulan suci Ramadhan.
Antisipasi Kenaikan Harga Ayam dan Komoditas Pangan Lainnya
Saat ini, harga daging ayam terpantau masih relatif stabil di angka Rp38.000 per kilogram, di bawah harga acuan pemerintah yang sebesar Rp40.000 per kilogram. "Harga ayam juga masih normal di harga Rp38.000, harga acuannya Rp40.000, jadi masih di bawah harga acuan," kata Mendag Budi Santoso. Namun, pemerintah tetap waspada terhadap potensi kenaikan harga menjelang Ramadhan.
Selain daging ayam, Kementerian Perdagangan juga mengantisipasi kenaikan harga komoditas pangan lain yang biasanya terjadi selama bulan Ramadhan. "Biasanya kalau bulan Ramadhan itu yang naik harga beras, gula, Minyakita, bawang, telur, dan daging. Jadi yang komoditas-komoditas itu kami antisipasi supaya harga-harga terjamin," jelas Mendag. Langkah antisipatif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan bagi masyarakat.
Pemerintah menyadari bahwa permintaan terhadap komoditas pangan meningkat signifikan selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Oleh karena itu, rakor ini menjadi langkah penting untuk memastikan ketersediaan pasokan dan mencegah potensi manipulasi harga yang dapat merugikan konsumen.
Operasi Pasar Pangan Murah ID FOOD
Sebagai upaya tambahan untuk menjaga stabilitas harga, Holding BUMN Pangan ID FOOD turut berperan aktif dalam menyediakan produk pangan murah. ID FOOD akan melaksanakan Operasi Pasar Pangan Murah selama Ramadhan dan Idul Fitri 2025. Direktur Utama ID FOOD, Sis Apik Wijayanto, menyatakan bahwa pihaknya menyiapkan daging kerbau, gula konsumsi, dan minyak goreng dengan harga terjangkau, sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Pada tahap awal, operasi pasar ini akan digelar di enam provinsi, yaitu Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. ID FOOD telah mulai memasok produk pangan ke sejumlah Kantor Pos di berbagai kabupaten. Lokasi-lokasi operasi pasar tersebut antara lain Serang dan Tangerang (Banten), Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur (DKI Jakarta), Bekasi, Bogor, Bandung, Cirebon, dan Karawang (Jawa Barat), Semarang, Kudus, Purwokerto, Solo, Yogyakarta, dan Pekalongan (Jawa Tengah dan Yogyakarta), serta Madiun, Malang, Surabaya, Sidoarjo, dan Jember (Jawa Timur).
Langkah ini menunjukkan sinergi antara pemerintah dan BUMN dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan selama Ramadhan dan Idul Fitri. Dengan adanya operasi pasar ini, diharapkan masyarakat dapat memperoleh kebutuhan pangan pokok dengan harga terjangkau.
Pemerintah berkomitmen untuk terus memantau dan mengendalikan harga bahan pokok, khususnya selama bulan Ramadhan. Melalui rakor dan operasi pasar, diharapkan stabilitas harga dapat terjaga dan masyarakat dapat merayakan Ramadhan dengan tenang.