Mendagri Imbau Pemda Perkuat Daya Beli Masyarakat Jelang Idul Fitri
Jelang Idul Fitri, Mendagri Tito Karnavian imbau Pemda salurkan bansos dan optimalkan APBD untuk tingkatkan daya beli masyarakat.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengimbau pemerintah daerah (pemda) untuk meningkatkan daya beli masyarakat menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah. Imbauan ini disampaikan pada Senin di Jakarta, menjelang perayaan hari raya besar umat muslim tersebut.
Langkah konkret yang diusulkan Mendagri adalah penyaluran bantuan sosial (bansos), baik dalam bentuk tunai maupun non-tunai. Bansos ini ditujukan bagi masyarakat yang membutuhkan, guna meringankan beban ekonomi mereka selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri. "Tolong juga daerah-daerah menjelang Lebaran ini digelontorkan bansos, baik tunai maupun non-tunai, barang misalnya kepada masyarakat agar daya beli masyarakat meningkat," kata Tito dalam keterangannya.
Lebih lanjut, Tito juga meminta kepala daerah untuk melakukan rapat internal guna mengoptimalkan target pendapatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dengan APBD yang terkelola optimal, diharapkan pemda dapat memberikan stimulus positif bagi perekonomian daerah dan pada akhirnya memperkuat daya beli masyarakat. Hal ini penting untuk memastikan perayaan Idul Fitri berjalan lancar dan masyarakat dapat merayakannya dengan nyaman.
Optimalkan APBD dan Perkuat Daya Beli
Mendagri menekankan pentingnya optimalisasi APBD. "Agar target pendapatan betul-betul bisa optimal dan tolong jangan disimpan [anggarannya], belanjakan agar ada uang yang beredar di masyarakat, sehingga dapat memicu juga swasta dan memperkuat daya beli masyarakat," tegas Tito. Penggunaan anggaran yang tepat sasaran diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Langkah ini dinilai penting mengingat Idul Fitri merupakan momen di mana konsumsi masyarakat cenderung meningkat. Dengan meningkatnya daya beli, diharapkan perputaran uang di masyarakat juga akan meningkat, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemda didorong untuk berperan aktif dalam menciptakan kondisi ekonomi yang kondusif bagi masyarakat.
Selain itu, Tito juga memastikan bahwa ketersediaan bahan pangan menjelang Lebaran relatif terkendali. Hal ini didorong oleh mendekatnya panen raya beras dan jagung. "Intinya bahwa jelang Lebaran ini kesiapan pangan kita cukup," tambah Tito, memberikan keyakinan akan stabilitas harga pangan.
Kesiapan Pangan dan Tantangan Komoditas Tertentu
Meskipun secara umum ketersediaan pangan terkendali, Tito menyoroti beberapa komoditas yang perlu mendapat perhatian khusus. Salah satunya adalah kenaikan harga minyak goreng di beberapa wilayah. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan harga agar tidak memberatkan masyarakat.
Persoalan bawang putih juga menjadi sorotan. Mendagri berharap Kementerian Perdagangan (Kemendag) dapat segera mengatasi permasalahan tersebut. Untuk komoditas cabai rawit, Tito mendorong gerakan menanam untuk meningkatkan produksi dan menstabilkan harga.
Pemerintah pusat dan daerah perlu bekerja sama untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Koordinasi yang baik antar kementerian dan lembaga sangat penting untuk memastikan keberhasilan upaya ini. Dengan langkah-langkah yang terkoordinasi, diharapkan masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan tenang dan nyaman.
Secara keseluruhan, imbauan Mendagri ini menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat menjelang Idul Fitri. Dengan mengoptimalkan APBD dan menyalurkan bansos, diharapkan daya beli masyarakat dapat meningkat dan perayaan Idul Fitri dapat berjalan dengan lancar.