Mendagri Tegaskan Dukcapil sebagai Jantung Data Kependudukan Nasional
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan pentingnya Ditjen Dukcapil sebagai jantung data kependudukan nasional dan mendorong peningkatan perekaman KTP-el untuk transformasi digital.

Jakarta, 16 Mei 2024 - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan peran krusial Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) sebagai jantung data kependudukan nasional. Pernyataan ini disampaikan dalam keterangannya di Jakarta pada Jumat lalu. Mendagri menekankan pentingnya penguatan sistem digital Dukcapil untuk menunjang transformasi digital nasional dan pelayanan publik yang efektif.
Menurut Mendagri, data kependudukan yang dikelola Ditjen Dukcapil sangat mendasar dan komprehensif, digunakan oleh berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta. Sistem ini menjadi kunci dalam berbagai program dan layanan publik. Beliau juga menyoroti pentingnya peran Dukcapil dalam mendukung Digital Public Infrastructure (DPI) nasional.
Identitas Kependudukan Digital (IKD) yang dikelola Dukcapil merupakan komponen utama DPI. Bersama dengan data sharing dan digital payments, IKD menjadi tulang punggung infrastruktur digital nasional yang aman dan efisien, memfasilitasi verifikasi identitas digital yang aman dan berbasis persetujuan pemilik data. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas infrastruktur digital Dukcapil, termasuk penyimpanan data, bandwidth, server, dan sistem cadangan, menjadi sangat penting.
Penguatan Infrastruktur dan Kapasitas SDM Dukcapil
Mendagri Tito Karnavian menekankan perlunya peningkatan kapasitas infrastruktur teknologi informasi Dukcapil. Hal ini untuk memastikan mitigasi risiko yang efektif jika terjadi permasalahan data. Selain itu, peningkatan kapasitas petugas di daerah juga menjadi prioritas. Petugas di daerah memiliki peran penting dalam memperbarui data kependudukan, termasuk data kematian, kelahiran, perubahan alamat, dan status pernikahan.
Mendagri juga menjelaskan status Dinas Dukcapil di daerah yang bersifat semi-vertikal. Meskipun berada di bawah pemerintahan daerah, pembinaan teknis dan pengangkatan petugasnya ditentukan oleh Surat Keputusan (SK) Mendagri. Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga soliditas dan profesionalisme petugas Dukcapil, mengingat peran mereka yang sangat penting dalam mengelola data kependudukan.
Posisi ini membutuhkan figur yang memiliki kompetensi manajerial dan teknis yang mumpuni. Sistem semi-vertikal ini menjamin kualitas pengelolaan data kependudukan di seluruh Indonesia tetap terjaga dan konsisten.
Pentingnya Peningkatan Perekaman KTP-el
Mendagri juga meminta jajaran Ditjen Dukcapil untuk lebih agresif dalam mendorong peningkatan perekaman KTP-el. Langkah ini bertujuan agar data masyarakat tercatat dengan lengkap dan akurat dalam sistem, sehingga dapat mengakses layanan administrasi negara dengan mudah. Beliau secara khusus meminta agar program jemput bola untuk perekaman KTP-el lebih dimaksimalkan.
“Saya minta jajaran Dukcapil, tolong Pak Teguh lebih proaktif, untuk lebih agresif mengejar masyarakat-masyarakat yang belum terdata dalam layanan jemput bola Dukcapil,” kata Mendagri Tito Karnavian.
Dengan demikian, peningkatan perekaman KTP-el akan memastikan data kependudukan yang komprehensif dan akurat, mendukung berbagai program pemerintah, dan memperkuat sistem administrasi kependudukan nasional.
Peningkatan kualitas data kependudukan melalui penguatan Ditjen Dukcapil merupakan langkah strategis dalam mendukung transformasi digital nasional dan meningkatkan pelayanan publik di Indonesia. Sistem yang andal dan data yang akurat akan menjadi kunci dalam membangun Indonesia yang lebih maju dan efisien.