Mendikbudristek Dorong Lahirnya Generasi Saintifik untuk Indonesia Maju
Mendikbudristek Brian Yuliarto mendorong terbentuknya budaya saintifik di Indonesia untuk meningkatkan daya saing dan menghadapi informasi simpang siur.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Brian Yuliarto, mengajak masyarakat Indonesia untuk mengadopsi budaya saintifik. Gagasan ini disampaikan dalam diskusi bersama media di Jakarta pada Jumat, 7 Maret 2024. Menurut Mendikbudristek, budaya saintifik menjadi fondasi penting bagi kemajuan dan daya saing bangsa Indonesia di kancah global.
Dalam paparannya, Mendikbudristek menyoroti kecenderungan masyarakat Indonesia yang mudah terpengaruh informasi tidak valid dan cenderung emosional. Hal ini, menurutnya, menghambat kemampuan berpikir empiris dan analitis. "Yang ingin kita bangun itu ya budaya yang ilmiah, scientific culture, budaya yang membuat orang-orang itu terbiasa dengan pengetahuan. Jadi, berusaha kehidupan sehari-harinya itu basisnya pengetahuan begitu ya," jelas Mendikbudristek.
Mendikbudristek menekankan pentingnya budaya membaca dan menuntut ilmu sebagai kunci kemajuan. Ia berharap budaya saintifik dapat mendorong minat generasi muda untuk menekuni bidang sains dan teknologi. Dengan demikian, Indonesia dapat melahirkan lebih banyak ilmuwan yang mampu bersaing di tingkat internasional.
Membangun Budaya Saintifik untuk Indonesia Emas 2045
Mendikbudristek Brian Yuliarto mengungkapkan keprihatinannya atas minimnya minat anak muda Indonesia untuk menjadi ilmuwan. Padahal, menurutnya, Indonesia sangat membutuhkan banyak ilmuwan untuk bersaing dengan negara maju. Ia mencontohkan Jepang, negara tempatnya pernah menempuh pendidikan pascasarjana, yang memiliki ribuan peneliti yang fokus pada satu bidang ilmu tertentu. "Terus terang kami membutuhkan. Itu kebutuhan yang menurut saya sangat besar, karena kita ingin anak-anak kita itu mimpinya menjadi ilmuwan. Di samping mungkin nanti mereka ingin berkarya di bidang lain, tetapi ini (ilmuwan) juga harus diisi," ujarnya.
Dengan membangun budaya saintifik, Mendikbudristek berharap Indonesia dapat mencetak lebih banyak ilmuwan berkualitas. Hal ini dinilai penting untuk mencapai tujuan Indonesia Emas 2045. Budaya saintifik akan mendorong masyarakat untuk berpikir kritis, analitis, dan berbasis bukti dalam menghadapi berbagai tantangan.
Mendikbudristek juga menekankan pentingnya pendidikan yang berkualitas dan akses informasi yang akurat bagi masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih mudah memahami isu-isu penting dan mengambil keputusan yang tepat berdasarkan fakta dan data.
Pembentukan budaya saintifik ini diharapkan mampu mengurangi penyebaran informasi hoaks dan misinformasi yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Langkah-langkah Konkret Membangun Budaya Saintifik
Meskipun tantangannya besar, Mendikbudristek optimistis bahwa budaya saintifik dapat diwujudkan di Indonesia. Beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan antara lain:
- Meningkatkan kualitas pendidikan sains dan teknologi di semua jenjang pendidikan.
- Memfasilitasi akses masyarakat terhadap informasi ilmiah yang akurat dan terpercaya.
- Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan ilmiah dan penelitian.
- Memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para ilmuwan dan peneliti Indonesia.
Dengan komitmen dan kerja sama semua pihak, Mendikbudristek yakin Indonesia dapat mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045 melalui pengembangan budaya saintifik yang kuat.
Mendikbudristek berharap agar budaya saintifik dapat menjadi pondasi kuat bagi kemajuan Indonesia. Dengan demikian, Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara maju lainnya dan mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Hal ini memerlukan komitmen bersama dari seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pemerintah, lembaga pendidikan, hingga masyarakat umum.