Kemendikbudristek Dorong Mahasiswa Jadi Generasi Emas yang Berdampak Bagi Indonesia
Kemendikbudristek mendorong mahasiswa menjadi generasi emas yang berdampak melalui berbagai program dan kebijakan strategis untuk Indonesia Emas.

Makassar, 19/5 (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berupaya mendorong mahasiswa menjadi generasi emas yang memberikan dampak positif bagi bangsa. Plt Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemendikbudristek, Dr. Berry Juliandi, menyampaikan komitmen ini dalam berbagai kesempatan, termasuk saat memberikan kuliah umum di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar.
Dr. Berry menjelaskan bahwa kebijakan Kemendikbudristek saat ini merupakan kelanjutan dari upaya transformasi yang telah dilakukan sebelumnya. Tujuannya adalah untuk mencapai dampak nyata bagi bangsa, sejalan dengan visi Presiden dan Wakil Presiden yang tertuang dalam delapan misi atau Asta Cita. Salah satu poin penting adalah penguatan sumber daya manusia, sains, teknologi, dan pendidikan.
“Kehadiran Diktisaintek berdampak hadir untuk menjadi motor transformasi sosial dan ekonomi, menghasilkan inovasi yang relevan, hingga mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan,” ujar Dr. Berry saat memberikan kuliah umum bertema "Strategi Transformasi Mahasiswa Menjadi Generasi Unggul yang Inovatif, Kolaboratif, dan Berdampak" di Unhas Makassar.
Perilaku Kunci Pendidikan Tinggi dan Sains Berdampak
Dr. Berry Juliandi menekankan bahwa perilaku kunci pendidikan tinggi dan sains yang berdampak berfokus pada beberapa poin utama. Poin-poin tersebut meliputi outcome dan impact yang terukur, riset dan inovasi yang menjawab masalah nyata di masyarakat, pemanfaatan sains dan teknologi untuk solusi sosio-ekologis, serta evaluasi dampak secara terukur dan akuntabel.
Pendekatan Diktisaintek Berdampak diharapkan mampu menghasilkan mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan kemampuan untuk memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa. Mahasiswa yang berdampak adalah calon pemimpin masa depan yang akan membawa Indonesia menuju era keemasan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Belmawa telah menyiapkan berbagai langkah strategis, termasuk pelatihan kepemimpinan, pengembangan prestasi mahasiswa di berbagai bidang, serta pembinaan talenta-talenta muda di bidang sains dan teknologi. Program-program ini dirancang untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk bersaing di era global.
Sinergi dan Kolaborasi untuk Peningkatan Layanan Kemahasiswaan
Dr. Berry Juliandi juga menyampaikan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara berbagai pihak dalam mempercepat peningkatan layanan kemahasiswaan. Menurutnya, layanan kemahasiswaan yang lebih baik dan bermutu akan memberikan dampak positif bagi pengembangan potensi mahasiswa secara menyeluruh.
“Mahasiswa harus aktif terlibat dalam program-program kemahasiswaan yang diharapkan dapat mendukung pengembangan kapasitas mahasiswa,” tegasnya. Keterlibatan aktif mahasiswa dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi kemahasiswaan akan membantu mereka mengembangkan keterampilan kepemimpinan, kerja sama tim, dan kemampuan berkomunikasi.
Selain itu, Dr. Berry juga menekankan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif bagi pengembangan mahasiswa. Kolaborasi ini dapat diwujudkan melalui berbagai program seperti magang, penelitian bersama, dan pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri.
Dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat, diharapkan mahasiswa Indonesia dapat menjadi generasi emas yang tidak hanya cerdas dan kompeten, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan kepedulian sosial yang tinggi. Generasi inilah yang akan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.
Dengan berbagai upaya dan program yang telah dirancang, Kemendikbudristek optimis bahwa mahasiswa Indonesia dapat menjadi generasi emas yang memberikan dampak positif bagi bangsa dan negara. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, sangat dibutuhkan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.