Peran Kampus dalam Pembangunan Nasional: Waka MPR Dorong Akselerasi Inovasi
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mendorong peran aktif kampus dalam pembangunan nasional, khususnya melalui Gerakan Kampus Berdampak untuk menjawab tantangan global.

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menekankan pentingnya peran aktif perguruan tinggi dalam pembangunan nasional. Pernyataan ini disampaikan dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Kamis, 8 Mei 2023, di tengah dinamika politik dan ekonomi global yang kompleks. Beliau juga mendorong implementasi konsisten program kolaborasi antara kampus, pemerintah, industri, dan masyarakat untuk mewujudkan Gerakan Kampus Berdampak yang dicanangkan pemerintah.
Lestari Moerdijat menjelaskan bahwa Gerakan Kampus Berdampak merupakan aktualisasi nilai-nilai Ki Hajar Dewantara, yang menekankan pentingnya ilmu dan amal untuk mencapai kemuliaan dan kebajikan. Gerakan ini diluncurkan oleh Kementerian Sains, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemdiktisaintek) pada peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei lalu. Namun, tantangannya besar mengingat dari 4.417 perguruan tinggi di Indonesia, hanya 169 yang terakreditasi unggul.
Menurutnya, perguruan tinggi tidak hanya harus fokus pada aspek akademik, tetapi juga menjadi pusat inovasi, solusi, dan pemberdayaan masyarakat. Hal ini merupakan langkah strategis untuk mencapai target-target pembangunan. Dinamika global menuntut respon cepat dan terukur, dan kampus diharapkan mampu melahirkan solusi tepat untuk menjawab tantangan yang ada.
Kampus sebagai Pusat Inovasi dan Solusi
Lestari Moerdijat mendorong perguruan tinggi untuk memastikan tersedianya infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dalam mendukung Gerakan Kampus Berdampak. Hal ini penting agar kampus dapat berkontribusi secara maksimal dalam pembangunan nasional. Kolaborasi yang kuat dengan pemerintah daerah, industri, dan masyarakat, baik formal maupun informal, juga sangat diperlukan untuk menciptakan sinergi dalam pembangunan berkelanjutan.
Ia menambahkan bahwa keterlibatan aktif perguruan tinggi dalam pembangunan diharapkan mampu menghasilkan solusi inovatif untuk berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa. Dengan begitu, kontribusi kampus terhadap kemajuan Indonesia akan semakin signifikan dan terasa dampaknya bagi masyarakat luas.
Pentingnya kolaborasi antar-stakeholder juga ditekankan. Kerjasama yang erat antara kampus, pemerintah, industri, dan masyarakat akan menciptakan sinergi yang kuat dalam menghadapi tantangan pembangunan.
Dengan adanya kolaborasi yang baik, diharapkan akan tercipta solusi-solusi inovatif dan terukur untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa.
Tantangan dan Peluang Perguruan Tinggi Indonesia
Data dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) menunjukkan terdapat 4.417 perguruan tinggi di Indonesia. Namun, hanya 4.081 yang terakreditasi, dan hanya 169 yang terakreditasi unggul. Hal ini menunjukkan masih terdapat potensi besar yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi di Indonesia.
Meskipun jumlah perguruan tinggi cukup banyak, rasio perguruan tinggi unggul masih rendah. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas perguruan tinggi unggul di Indonesia. Pemerintah dan perguruan tinggi perlu bekerja sama untuk mencapai hal tersebut.
Dengan meningkatkan kualitas perguruan tinggi, diharapkan akan tercipta SDM yang berkualitas dan mampu bersaing di tingkat global. Hal ini sangat penting untuk mendukung pembangunan nasional dan mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera.
Selain itu, perlu adanya peningkatan kualitas riset dan inovasi di perguruan tinggi. Riset dan inovasi yang berkualitas akan menghasilkan solusi-solusi inovatif untuk berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa.
Kesimpulan
Peran aktif perguruan tinggi sangat krusial dalam pembangunan nasional. Dengan dukungan infrastruktur, SDM kompeten, dan kolaborasi yang kuat dengan berbagai pihak, perguruan tinggi dapat menjadi pusat inovasi dan solusi untuk menjawab tantangan global dan mewujudkan Gerakan Kampus Berdampak yang berkelanjutan. Peningkatan kualitas dan kuantitas perguruan tinggi unggul menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut.