LLDikti IX dan UMI Luncurkan Program #Kampus Berdampak: Perguruan Tinggi sebagai Agen Perubahan
LLDikti IX dan Universitas Muslim Indonesia (UMI) meluncurkan program #Kampus Berdampak Kemendikbudristek, mendorong perguruan tinggi berperan aktif dalam memberikan solusi bagi masyarakat.

Universitas Muslim Indonesia (UMI) di Makassar menjadi tuan rumah peluncuran program #Kampus Berdampak, sebuah program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang digagas oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX. Peluncuran yang berlangsung Jumat, 2 Mei 2024 di Aula Al Jibra, Makassar, ini menandai komitmen perguruan tinggi untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat luas.
Program ini merupakan kelanjutan dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan untuk mendorong perguruan tinggi menjadi lebih aktif dalam memberikan kontribusi bagi masyarakat. Kepala LLDikti IX Sulselbartra, Dr. Andi Lukman, menekankan pentingnya perguruan tinggi untuk keluar dari paradigma 'menara gading' dan berperan aktif dalam memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat.
"Misalnya dosen saat penelitian jangan hanya fokus buat laporan, namun bagaimana penelitian itu memberikan manfaat bagi masyarakat atau pemerintah dari risetnya itu. Begitupun mahasiswa ataupun alumni bisa memberikan dampak bagi masyarakat atau saat berada di perusahaan," jelas Dr. Andi Lukman. Program ini mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat untuk menciptakan solusi inovatif dan berkelanjutan.
UMI: Konsisten dalam Pengabdian kepada Masyarakat
Rektor UMI, Prof. Hambali Thalib, menyambut baik program ini dan menyatakan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada UMI sebagai tuan rumah Festival Nasional #Kampus Berdampak. UMI, menurutnya, telah lama berkomitmen menjalankan Tridarma Perguruan Tinggi dengan fokus pada kebermanfaatan sosial. Berbagai program telah dijalankan, mulai dari pengabdian di pelosok Sulawesi, riset terapan yang menjawab kebutuhan masyarakat, hingga pendidikan yang menanamkan nilai keilmuan dan akhlakul karimah.
UMI mengintegrasikan nilai kebermanfaatan sosial ke dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Mereka berupaya menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga memiliki karakter, spiritualitas, dan kepedulian sosial yang tinggi. Dosen dan mahasiswa aktif menghasilkan karya ilmiah dan inovasi yang aplikatif, serta memberikan kontribusi nyata di berbagai wilayah, termasuk pemberdayaan masyarakat pesisir, layanan kesehatan gratis, penguatan UMKM, dan respon cepat terhadap bencana.
"Kami fokus pada outcome dan impact. Apa hasil nyata dari program kampus? Apa maslahat yang ditinggalkan bagi masyarakat? Riset dan inovasi harus menyelesaikan masalah nyata, bukan sekadar memenuhi kewajiban akademik," tegas Prof. Hambali Thalib. Hal ini menunjukkan komitmen UMI untuk menjadikan program #Kampus Berdampak sebagai landasan dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Program #Kampus Berdampak diharapkan dapat mendorong lebih banyak perguruan tinggi di Indonesia untuk berperan aktif dalam pembangunan dan kemajuan bangsa. Dengan fokus pada dampak nyata bagi masyarakat, program ini diharapkan dapat menciptakan perubahan yang signifikan dan berkelanjutan.
Implementasi Program #Kampus Berdampak
- Penelitian yang berfokus pada penyelesaian masalah nyata yang dihadapi masyarakat.
- Kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat dalam mengembangkan solusi inovatif.
- Pengabdian kepada masyarakat yang terukur dan berdampak langsung pada kehidupan masyarakat.
- Pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan industri.
Dengan adanya program ini, diharapkan akan tercipta sinergi yang kuat antara perguruan tinggi dan masyarakat, sehingga perguruan tinggi tidak hanya menjadi pusat pendidikan dan penelitian, tetapi juga sebagai agen perubahan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia.