Waka MPR Dorong Program Pendidikan Strategis Lahirkan SDM Tangguh Hadapi Tantangan Zaman
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menekankan pentingnya program strategis pendidikan untuk menciptakan SDM nasional yang tangguh dan adaptif.

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menekankan pentingnya program strategis di sektor pendidikan. Program ini diharapkan mampu menciptakan sistem pendidikan yang menghasilkan sumber daya manusia (SDM) nasional yang tangguh di masa depan. Lestari Moerdijat menyampaikan hal ini di Jakarta pada hari Senin, menanggapi program-program strategis yang tengah diupayakan pemerintah.
Lestari menambahkan bahwa realisasi program-program pendidikan memerlukan dukungan dari berbagai pihak terkait. Menurutnya, tahapan-tahapan yang terukur sangat diperlukan agar program tersebut dapat berjalan efektif. Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap inisiatif pendidikan memberikan dampak positif yang signifikan bagi pengembangan SDM di Indonesia.
Pekan lalu, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat memaparkan empat program strategis. Program ini menjadi bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden yang harus segera direalisasikan. Program tersebut meliputi perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, digitalisasi pembelajaran, insentif bagi guru non-ASN, dan bantuan biaya pendidikan untuk guru melanjutkan studi D4/S1.
Prioritaskan Perbaikan Infrastruktur Pendidikan yang Merata
Data statistik pendidikan dari BPS tahun 2024 menunjukkan kondisi yang memprihatinkan terkait infrastruktur pendidikan. Sebanyak 49 persen bangunan SD mengalami kerusakan sedang dan 11 persen mengalami rusak berat. Kondisi serupa juga terjadi pada jenjang SMP, di mana 42 persen infrastruktur mengalami rusak sedang dan 7 persen rusak berat. Sementara itu, pada jenjang SMA, 33 persen bangunan mengalami rusak sedang dan 6 persen rusak berat, serta 33 persen SMK rusak sedang dan 3 persen rusak berat.
Selain itu, dari 20.000 satuan pendidikan di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), 10.000 di antaranya mengalami kerusakan. Lestari menekankan, tantangan dalam merealisasikan program strategis ini tidaklah mudah. “Butuh kolaborasi yang baik dari sejumlah kementerian dan lembaga untuk mewujudkannya,” ujarnya.
Lestari mendorong agar para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah memiliki prioritas yang mendukung pelaksanaan pembangunan di sektor pendidikan. Dengan adanya prioritas yang jelas, diharapkan program-program pendidikan dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Adaptasi dengan Perkembangan Zaman Berlandaskan Nilai Luhur Bangsa
Rerie, sapaan akrab Lestari, yang juga merupakan anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah, sangat berharap program strategis di sektor pendidikan dapat melahirkan generasi penerus bangsa. Generasi penerus bangsa yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur warisan para pendahulu bangsa.
Menurutnya, dengan karakter yang kuat dan penguasaan ilmu pengetahuan yang mumpuni, setiap anak bangsa mampu menjawab berbagai tantangan di masa depan. Hal ini menjadi modal penting bagi kemajuan bangsa dan negara di era globalisasi ini.
Dengan demikian, Lestari Moerdijat berharap agar program-program strategis di sektor pendidikan dapat segera direalisasikan dengan dukungan penuh dari semua pihak terkait. Tujuannya adalah untuk menciptakan SDM yang tangguh, adaptif, dan berkarakter, sehingga mampu menghadapi berbagai tantangan di masa depan dan membawa Indonesia menuju kemajuan yang berkelanjutan.
Pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memprioritaskan pembangunan sektor pendidikan. Investasi yang tepat pada pendidikan akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu bersaing di kancah global.