Mendikbudristek Dukung PII, Dorong Pembentukan Dewan Insinyur dan Sinergi Riset-Industri
Mendikbudristek Brian Yuliarto mendukung penuh Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dengan mendorong pembentukan Dewan Insinyur dan sinergi antara riset perguruan tinggi dan dunia industri untuk menciptakan lapangan kerja masa depan.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Brian Yuliarto, memberikan dukungan penuh terhadap Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dengan mendorong pembentukan Dewan Insinyur. Hal ini disampaikan saat beliau menerima audiensi pengurus PII di kantor Kemendikbudristek pada Senin (24/2). Dukungan ini mencakup pembentukan tim kajian untuk merumuskan tahapan pembentukan Dewan Insinyur, serta upaya peningkatan sinergi antara riset perguruan tinggi dan dunia industri. Audiensi tersebut membahas berbagai isu strategis, termasuk pengembangan kompetensi insinyur Indonesia untuk menghadapi tantangan masa depan.
Dalam pertemuan tersebut, Mendikbudristek Brian Yuliarto menekankan pentingnya kolaborasi antara dunia riset dan industri. Beliau berharap PII dapat memfasilitasi pertemuan antara kedua sektor tersebut, sehingga hasil-hasil riset perguruan tinggi dapat diimplementasikan secara langsung oleh industri. Hal ini dinilai krusial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menciptakan lapangan kerja baru. "Kita harus bergerak menciptakan future job by future skill," ujar Mendikbudristek, menekankan pentingnya keselarasan antara pengembangan kompetensi dan kebutuhan pasar kerja di masa depan.
Gagasan Mendikbudristek ini mendapat sambutan positif dari Ketua Komisi X DPR RI dan Ketua Dewan Pakar PII, Hetifah Sjaifudian. Hetifah meyakini bahwa inisiatif future job by future skill merupakan wujud konkret dari konektivitas antara dunia riset dan pendidikan tinggi. Sementara itu, Ketua Dewan Penasihat PII, Heru Dewanto, berharap Mendikbudristek dapat mendorong pembentukan Dewan Insinyur sebagai payung hukum bagi kinerja PII. Pembentukan Dewan Insinyur diharapkan dapat memperkuat kontribusi PII dalam proses industrialisasi dan hilirisasi di Indonesia.
Dukungan Terhadap Pembentukan Dewan Insinyur
Salah satu poin penting dalam audiensi tersebut adalah dukungan Mendikbudristek terhadap pembentukan Dewan Insinyur. PII telah lama mengusulkan pembentukan dewan ini sebagai upaya untuk memberikan legitimasi dan pengakuan formal terhadap profesi insinyur di Indonesia. Dengan adanya Dewan Insinyur, diharapkan akan tercipta standar profesi yang lebih jelas dan terukur, serta peningkatan kualitas insinyur Indonesia secara keseluruhan.
Mendikbudristek menugaskan Direktur Jenderal Sains dan Teknologi (Dirjen Saintek) Kemendikbudristek, Ahmad Najib Burhani, untuk membentuk tim kajian. Tim ini akan bertugas merumuskan tahapan-tahapan yang diperlukan untuk mewujudkan pembentukan Dewan Insinyur. Pentingnya keterlibatan PII dalam tim kajian ini juga ditekankan oleh Mendikbudristek agar rumusan yang dihasilkan dapat mengakomodasi aspirasi dan kebutuhan para insinyur di Indonesia.
Hasil kajian tersebut nantinya akan diajukan kepada pemerintah untuk mendapatkan persetujuan. Proses ini diharapkan dapat berjalan lancar dan menghasilkan keputusan yang mendukung kemajuan profesi insinyur di Indonesia. Dengan adanya payung hukum yang kuat, PII dapat lebih optimal menjalankan perannya dalam pembangunan nasional.
Sinergi Riset Perguruan Tinggi dan Dunia Industri
Selain pembentukan Dewan Insinyur, Mendikbudristek juga mendorong sinergi yang lebih kuat antara riset perguruan tinggi dan dunia industri. Beliau menekankan pentingnya pemanfaatan hasil-hasil riset perguruan tinggi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mendorong inovasi dan pengembangan teknologi di Indonesia.
Mendikbudristek berharap PII dapat berperan aktif dalam memfasilitasi kolaborasi antara kedua sektor tersebut. Dengan adanya jembatan penghubung yang efektif, hasil-hasil riset yang inovatif dapat diimplementasikan secara langsung oleh industri, sehingga memberikan dampak nyata bagi perekonomian nasional. PII diharapkan mampu menghubungkan kebutuhan industri dengan kemampuan riset perguruan tinggi.
Inisiatif ini diharapkan dapat menciptakan future job by future skill, di mana kompetensi para lulusan perguruan tinggi selaras dengan kebutuhan industri di masa depan. Dengan demikian, Indonesia dapat mempersiapkan sumber daya manusia yang terampil dan siap menghadapi tantangan global.
Dengan adanya dukungan penuh dari Mendikbudristek, diharapkan PII dapat semakin berperan aktif dalam memajukan profesi insinyur di Indonesia dan berkontribusi pada pembangunan nasional. Pembentukan Dewan Insinyur dan sinergi riset-industri akan menjadi langkah strategis dalam mencapai tujuan tersebut.