Mengejar Target Negara Industri: Menko Airlangga Genjot Investasi Kawasan Ekonomi Khusus
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mendesak percepatan realisasi Investasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) demi mencapai target Indonesia sebagai negara industri. Akankah target ambisius ini tercapai?

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, secara tegas mendesak seluruh pengembang dan operator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk meningkatkan realisasi investasi. Desakan ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah untuk mendorong Indonesia mencapai status sebagai negara industri maju.
Untuk mewujudkan visi tersebut, kontribusi sektor manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional harus melampaui angka 20 persen. Saat ini, kontribusi manufaktur berada di kisaran 18,67 persen, sehingga peningkatan investasi di KEK menjadi sangat krusial dalam mencapai target ambisius ini.
Airlangga Hartarto, yang juga Ketua Dewan Nasional KEK, menegaskan bahwa KEK, kawasan industri, dan investasi yang masuk memiliki peran vital dalam menopang pertumbuhan ekonomi regional. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto pada rapat kabinet tertutup 22 Juli 2025, yang meminta percepatan realisasi investasi dan penciptaan lapangan kerja di setiap KEK.
Peran Strategis KEK dalam Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Kawasan Ekonomi Khusus telah terbukti menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah di Indonesia. Sebagai contoh, Pulau Sulawesi mencatat pertumbuhan di atas rata-rata nasional berkat keberadaan kawasan industri besar di Morowali dan Bantaeng. Kehadiran KEK tidak hanya menarik investasi, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang dinamis.
Presiden Prabowo Subianto secara khusus memprioritaskan pengembangan KEK digital dan pendidikan medis. Arahan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengoptimalkan potensi KEK sebagai pusat inovasi dan layanan unggulan. Fokus pada sektor-sektor strategis ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah signifikan bagi perekonomian nasional.
Peningkatan investasi di KEK juga diyakini akan membuka lebih banyak lapangan kerja. Pemerintah memberikan insentif berupa super deduction tax hingga 200 persen bagi perusahaan yang aktif berkontribusi pada pendidikan vokasi. Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan tenaga kerja terampil yang sesuai dengan kebutuhan industri di KEK.
Inovasi dan Fasilitas Pendukung Investasi di KEK
KEK Batam, dengan keberadaan Apollo Hospital, diharapkan menjadi prototipe sektor kesehatan di Indonesia. Inisiatif ini diproyeksikan mampu bersaing dengan pusat kesehatan regional seperti Singapura dan Penang, Malaysia. Integrasi dengan rumah sakit BP Batam yang sudah ada akan mempermudah kolaborasi medis internasional.
Untuk menarik lebih banyak investor, fasilitas pendukung berkelas internasional sangat esensial. Hal ini mencakup keberadaan rumah sakit kelas dunia, penerbangan internasional langsung ke Bandara Hang Nadim, dan peningkatan fasilitas pelabuhan, seperti yang direncanakan di KEK Tanjung Kelayang. Infrastruktur yang memadai adalah kunci untuk menciptakan lingkungan investasi yang menarik.
Pengembangan KEK tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada pengembangan sumber daya manusia. Dengan menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan mendukung pendidikan, KEK diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal. Sinergi antara investasi, pendidikan, dan penciptaan lapangan kerja menjadi pilar utama pengembangan KEK.
Target Ambisius dan Kontribusi KEK untuk Masa Depan
Menko Airlangga Hartarto berharap setiap KEK dapat selaras dengan tujuan ekonomi Indonesia yang lebih luas, termasuk pertumbuhan PDB dan peningkatan investasi. KEK diharapkan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional, mendukung target pertumbuhan PDB sebesar 8 persen dalam tiga tahun ke depan.
Menurut Airlangga, hanya ada dua pendorong utama untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang ambisius tersebut, yaitu KEK dan digitalisasi. Tidak ada sektor lain yang dapat mempercepat pertumbuhan secara lebih efektif. Hal ini menyoroti pentingnya peran KEK sebagai instrumen kebijakan ekonomi yang strategis.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan komitmen para operator, KEK diharapkan dapat terus berkontribusi signifikan terhadap kemajuan ekonomi Indonesia. Peningkatan investasi di KEK akan menjadi fondasi kuat bagi terwujudnya Indonesia sebagai negara industri yang kompetitif di kancah global.