Menkes Budi Dorong Edukasi Kesehatan hingga ke Ibu Rumah Tangga
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta Pemprov DKI Jakarta perluas edukasi kesehatan sampai ke ibu rumah tangga untuk tingkatkan kesehatan keluarga.

Jakarta, 30 April 2024 - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya perluasan edukasi kesehatan hingga ke tingkat rumah tangga, khususnya para ibu. Hal ini disampaikan saat menghadiri penyampaian hasil Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Tahun 2025 dan peluncuran Smart Posyandu di Balai Kota Jakarta. Beliau menyatakan bahwa upaya promotif dan preventif kesehatan tidak boleh berhenti di Posyandu, melainkan harus menjangkau langsung para ibu rumah tangga.
Menkes Budi menjelaskan bahwa ibu rumah tangga merupakan kader kesehatan di rumah, karena merekalah yang paling memahami kondisi kesehatan keluarga. "Ada 60 juta rumah tangga di Indonesia. Pilot proyeknya, agar tindakan promotif, preventif tidak berhenti di posyandu tapi berhenti sampai ibu," tegas Menkes Budi. Beliau juga menekankan peran penting ibu dalam menjaga kesehatan keluarga, mengingat mereka yang paling dekat dan memahami kebutuhan anggota keluarganya.
Lebih lanjut, Menkes Budi menyoroti potensi para ibu dalam menerapkan edukasi kesehatan yang telah mereka terima. "Ibu-ibu bisa mengukur dengan oksimeter untuk mengukur saturasi oksigen. Sekarang tinggal kita tambah ilmunya (terkait upaya promotif-preventif kesehatan). Ibu-ibu ini guru terbaik. Orang yang paling ditakuti di rumah," ujarnya. Dengan demikian, pemberdayaan ibu rumah tangga dalam hal kesehatan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan praktik hidup sehat di tingkat keluarga.
Edukasi Kesehatan yang Komprehensif
Menkes Budi menjelaskan bahwa edukasi kesehatan yang diberikan kepada ibu rumah tangga harus komprehensif, mencakup upaya promotif dan preventif. Upaya promotif berfokus pada peningkatan perilaku untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan, seperti menerapkan gaya hidup sehat dengan tidur cukup, aktivitas fisik, dan pola makan seimbang. Sementara upaya preventif bertujuan mencegah masalah kesehatan, misalnya melalui imunisasi dan pemeriksaan kesehatan rutin.
Sebagai contoh, Menkes Budi memberikan ilustrasi, "Misalnya, diberi informasi terkait penyakit gula darah, bagaimana caranya mengukur gula darah? Begitu suaminya gulanya tinggi, hilang itu gula dari dapur. Enggak ada minuman warna-warni. Semuanya air putih." Hal ini menunjukkan bagaimana pengetahuan kesehatan yang tepat dapat diterapkan langsung dalam kehidupan keluarga.
Menkes Budi juga berharap agar program edukasi ini dapat berkontribusi pada peningkatan usia harapan hidup di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), usia harapan hidup penduduk Indonesia pada 2024 mencapai 72,39 tahun. Namun, Menkes Budi mengingatkan bahwa tubuh manusia sebenarnya dirancang untuk hidup hingga 120 tahun. Perbedaan ini, menurutnya, disebabkan oleh pola hidup tidak sehat yang menyebabkan kerusakan organ.
Pentingnya Peran Ibu dalam Kesehatan Keluarga
Program edukasi kesehatan yang menyasar ibu rumah tangga ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Dengan memberdayakan ibu sebagai agen perubahan di lingkungan keluarga, diharapkan akan terjadi peningkatan kesadaran dan praktik hidup sehat secara menyeluruh. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mewujudkan Indonesia yang sehat dan produktif.
Lebih lanjut, Menkes Budi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam mewujudkan program ini. Partisipasi aktif dari semua pihak sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan program edukasi kesehatan hingga ke tingkat keluarga. Dengan demikian, peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia dapat tercapai secara optimal.
Menkes Budi berharap, melalui program ini, kualitas kesehatan warga Jakarta, khususnya, dapat terus meningkat. Upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan harus dibarengi dengan kesadaran masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat. Komitmen bersama dari semua pihak sangat penting untuk mencapai tujuan ini.
Dengan demikian, program edukasi kesehatan hingga ke tingkat ibu rumah tangga ini bukan hanya sekadar program pemerintah, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang untuk kesehatan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.