Menlu RI Dorong Penyelesaian IC-CEPA untuk Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi dengan Chile
Menlu RI, Retno Marsudi, menekankan pentingnya penyelesaian perundingan IC-CEPA dengan Dubes Chile untuk memperkuat kerja sama ekonomi bilateral, termasuk hilirisasi mineral dan peningkatan investasi.

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI), Retno Marsudi, baru-baru ini melakukan pertemuan dengan Duta Besar Republik Chile untuk Indonesia, Mario Ignacio Artaza, di Jakarta. Pertemuan pada Selasa (11/3) tersebut difokuskan pada pentingnya penyelesaian perundingan Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Chile (IC-CEPA).
Dalam keterangan resmi Kementerian Luar Negeri RI yang diterima pada Rabu (12/3), Menlu Retno menegaskan urgensi penyelesaian IC-CEPA sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kerja sama ekonomi bilateral antara Indonesia dan Chile. Pertemuan tersebut menandai komitmen kuat kedua negara untuk memperkuat hubungan ekonomi, khususnya di sektor investasi.
Kedua pihak sepakat bahwa penyelesaian IC-CEPA akan membuka peluang yang lebih besar bagi pelaku bisnis di kedua negara untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi Indonesia dan Chile.
Penguatan Kerja Sama Hilirisasi dan Kerja Sama Bilateral Lainnya
Menlu Retno juga menyampaikan dorongan kuat bagi penguatan kerja sama di bidang hilirisasi mineral kritis di Indonesia. Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah Indonesia untuk meningkatkan nilai tambah komoditas dalam negeri, sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Tidak hanya fokus pada ekonomi dan perdagangan, Menlu Retno dan Dubes Artaza juga membahas perluasan kerja sama bilateral di berbagai sektor. Kerja sama kota kembar (sister city), pelatihan angkatan laut, dan peningkatan interaksi antar masyarakat kedua negara menjadi beberapa poin penting yang dibahas.
Dubes Artaza menyambut positif tawaran kerja sama tersebut dan menyatakan harapannya akan terjalin kolaborasi yang lebih strategis antara Indonesia dan Chile di masa mendatang. Ia juga menekankan pentingnya peran Indonesia sebagai mitra strategis Chile di kawasan Asia.
Dukungan Chile untuk Aksesi Indonesia ke OECD dan CPTPP
Sebagai bentuk dukungan nyata, Dubes Artaza juga menyampaikan dukungan penuh Chile terhadap upaya Indonesia untuk bergabung dengan Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP).
Dukungan ini menunjukkan kepercayaan dan keyakinan Chile terhadap komitmen Indonesia dalam mendorong reformasi ekonomi dan perdagangan internasional. Hal ini juga menunjukkan potensi besar kerja sama ekonomi Indonesia dan Chile di masa depan.
Data Perdagangan Indonesia-Chile Tahun 2023
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, neraca perdagangan Indonesia-Chile pada tahun 2023 mencapai angka 485,9 juta dolar AS. Indonesia mencatatkan surplus perdagangan bilateral sebesar 139,2 juta dolar AS.
Nilai ekspor Indonesia ke Chile tercatat sebesar 312,6 juta dolar AS, sementara impor Indonesia dari Chile mencapai 173,4 juta dolar AS. Produk ekspor Indonesia ke Chile yang beragam, antara lain mineral, tembaga, produk kimia, suku cadang otomotif, suku cadang elektronik, makanan, dan minyak kelapa sawit.
Data ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki Indonesia untuk terus meningkatkan ekspor ke Chile dan memperluas kerja sama ekonomi bilateral. Penyelesaian IC-CEPA diharapkan dapat semakin memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara.
Kesimpulannya, pertemuan antara Menlu RI dan Dubes Chile ini menandai langkah penting dalam memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Penyelesaian IC-CEPA menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan berbagai sektor lainnya. Dukungan Chile terhadap aksesi Indonesia ke OECD dan CPTPP semakin memperkuat potensi kerja sama yang saling menguntungkan bagi kedua negara di masa depan.