Menpar Apresiasi Desa Wukirsari, Peraih Best Tourism Village 2024
Menteri Pariwisata mengunjungi Desa Wukirsari, Bantul, DIY, yang meraih penghargaan Best Tourism Village 2024, mengapresiasi keberhasilan desa tersebut dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis kearifan lokal.

Desa Wukirsari di Bantul, Yogyakarta, baru-baru ini menerima kunjungan dari Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana dan Wakil Menpar Ni Luh Puspa. Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan apresiasi langsung atas keberhasilan Desa Wukirsari meraih penghargaan bergengsi Best Tourism Village 2024.
Penghargaan tersebut diberikan atas komitmen dan inovasi Desa Wukirsari dalam mengembangkan sektor pariwisata. "Prestasi ini mencerminkan kekayaan budaya Indonesia dan menjadi simbol global pariwisata berbasis kearifan lokal," ujar Menpar Widiyanti, saat berada di Desa Wukirsari, Kamis lalu. Keberhasilan ini tak lepas dari kerja keras masyarakat dan berbagai pihak terkait.
Bukan hanya Best Tourism Village 2024, Desa Wukirsari juga telah banyak menerima penghargaan lain, termasuk Best Tourism Village UNWTO 2024. Deretan prestasi ini menunjukkan konsistensi desa dalam mengembangkan potensi wisata yang dimilikinya. Widiyanti pun menambahkan bahwa pencapaian ini sangat mendorong kemajuan pariwisata Indonesia di kancah internasional.
Desa Wukirsari memiliki keunggulan dalam memadukan keindahan alam dengan produk ekonomi kreatif. Fokus utama pengembangannya adalah pada edu-wisata dan eco-wisata, dua sektor yang kini semakin diminati wisatawan. Keberhasilan ini menunjukkan kemampuan Desa Wukirsari dalam mengelola potensi wisata secara berkelanjutan.
Salah satu sektor unggulan Desa Wukirsari adalah ekonomi kreatif, khususnya kerajinan batik tulis melalui Kampung Batik Giriloyo. Sejak tahun 2007, desa ini telah mengembangkan sentra batik tulis yang juga menyediakan pelatihan membatik. Hal ini tak hanya menghasilkan produk berkualitas, tetapi juga melestarikan warisan budaya lokal.
Konsistensi dalam pengelolaan berkelanjutan telah membuahkan berbagai penghargaan bagi Desa Wukirsari. Diantaranya ASEAN Homestay Award 2016, juara 1 Desa Wisata Maju 2023, dan pengakuan UNESCO atas Batik Giriloyo sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada 2009. Pada tahun 2022, Desa Wukirsari juga mendapatkan sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan.
Menpar Widiyanti menekankan pentingnya kolaborasi dalam keberhasilan Desa Wukirsari. "Ini semua hasil dedikasi dan kolaborasi pemerintah daerah, pengelola desa wisata, UMKM, komunitas lokal, dan mitra strategis lainnya," jelasnya. Kerjasama yang solid menjadi kunci sukses dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Menpar berharap Desa Wukirsari dapat menjadi model bagi desa wisata lain di Indonesia. Integrasi prinsip keberlanjutan dalam pengelolaan destinasi wisata, aspek sosial ekonomi, budaya, dan lingkungan sangat penting. "Desa Wisata Wukirsari harus terus berinovasi, tanpa melupakan tradisi, menciptakan produk dan jasa pariwisata yang berdaya saing global, ramah lingkungan, dan memberdayakan komunitas," tutup Menpar.