Menperin Luncurkan 'Green Mobility': Dorong Industri Otomotif Ramah Lingkungan dan Ramaikan Pasar Domestik
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita meluncurkan konsep 'Green Mobility' untuk mendorong perkembangan industri otomotif ramah lingkungan di Indonesia, sekaligus meningkatkan daya saing dan memenuhi kebutuhan pasar domestik yang masih besar.

Jakarta, 7 Mei 2024 - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita hari ini memperkenalkan konsep green mobility sebagai strategi utama pemerintah dalam memajukan industri otomotif nasional. Konsep ini mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan, efisiensi energi, daya saing tinggi, dan keberlanjutan mobilitas, sekaligus memfasilitasi perkembangan teknologi otomotif di Indonesia. Inisiatif ini menjawab tantangan disrupsi teknologi di sektor otomotif dan peluang pasar domestik yang masih besar.
"Apapun perkembangan teknologi otomotif, kami menyambut baik dan berkomitmen memfasilitasi kebijakannya melalui konsep green mobility. Kebijakan ini akan lebih adaptif dan berkelanjutan bagi industri otomotif nasional," tegas Menperin dalam konferensi pers di Jakarta. Pernyataan ini menekankan komitmen pemerintah untuk mendukung industri otomotif dalam menghadapi perubahan teknologi yang pesat, khususnya dalam pengembangan kendaraan ramah lingkungan.
Konsep green mobility menjadi penting karena industri otomotif Indonesia saat ini tengah mengalami transformasi besar. Berbagai kendaraan berteknologi tinggi dan ramah lingkungan, seperti kendaraan ICE, hybrid, listrik, dan bertenaga hidrogen, telah memasuki pasar domestik. Pemerintah berupaya menyeimbangkan dukungan terhadap teknologi baru dengan perlindungan investasi yang telah ada di Indonesia.
Kebijakan 'Green Mobility': Jembatan Menuju Masa Depan Industri Otomotif Indonesia
Konsep green mobility dirancang untuk mengakomodasi berbagai teknologi otomotif. Pemerintah telah memberikan berbagai insentif, seperti insentif untuk Low Cost Green Car (LCGC), program biofuel, insentif PPNBM DTP untuk kendaraan listrik, serta hilirisasi sumber daya alam untuk mendukung industri baterai kendaraan listrik. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendorong pertumbuhan industri otomotif yang berkelanjutan.
Pemerintah juga memberikan insentif untuk produksi kendaraan hybrid dan tengah mempersiapkan kebijakan serta insentif untuk kendaraan berteknologi fuel cell hydrogen. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung inovasi dan teknologi ramah lingkungan di sektor otomotif. Semua upaya ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem industri otomotif yang kuat dan berdaya saing.
"Selain memfasilitasi teknologi otomotif terbaru, kami juga akan melindungi investasi otomotif yang sudah lama beroperasi di Indonesia. Selama investasi tersebut menghasilkan produk otomotif yang lebih ramah lingkungan, efisien, dan mendukung mobilitas masyarakat, maka akan kami fasilitasi melalui kebijakan green mobility," jelas Menperin. Hal ini menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada teknologi baru, tetapi juga memperhatikan keberlangsungan investasi yang sudah ada.
Potensi Pasar Domestik yang Besar
Agus Gumiwang juga menekankan potensi pasar otomotif Indonesia yang masih sangat besar. Rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih relatif rendah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Indonesia hanya memiliki 99 unit mobil per 1.000 penduduk, jauh di bawah Malaysia (490 unit), Thailand (275 unit), Singapura (211 unit), Korea Selatan (530 unit), dan Jepang (670 unit).
Dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 281 juta jiwa pada tahun 2024, potensi pasar otomotif masih sangat terbuka lebar. Hal ini menjadi peluang bagi industri otomotif dalam negeri untuk tumbuh dan berkembang dengan menawarkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan ramah lingkungan.
Pemerintah optimis bahwa konsep green mobility akan mendorong pertumbuhan industri otomotif dalam negeri dan sekaligus berkontribusi pada pencapaian target Net Zero Emission (NZE) sektor manufaktur pada tahun 2050. Target ini bahkan diharapkan dapat dicapai lebih cepat dari target pemerintah.
Kesimpulan
Peluncuran konsep green mobility oleh Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menandai langkah penting pemerintah dalam mendorong transformasi industri otomotif Indonesia menuju era yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan dukungan kebijakan yang komprehensif dan potensi pasar domestik yang besar, industri otomotif Indonesia diharapkan dapat tumbuh pesat dan berperan penting dalam pencapaian target NZE nasional.