Mensos dan BNPB Berkolaborasi, Bantuan Banjir Bekasi Capai Rp561 Juta
Kemensos dan BNPB bahu-membahu menyalurkan bantuan senilai Rp561 juta untuk korban banjir Bekasi, meliputi logistik, layanan kesehatan, dan dukungan psikososial.

Banjir yang melanda Kota Bekasi beberapa waktu lalu telah mengakibatkan ratusan warga mengungsi. Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, bersama Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, langsung meninjau lokasi pengungsian untuk memastikan penyaluran bantuan berjalan optimal. Kunjungan ini dilakukan sebagai tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto.
Bantuan yang diberikan meliputi berbagai kebutuhan mendesak para pengungsi. Kemensos dan BNPB bekerja sama untuk memastikan layanan yang diterima sesuai standar, dengan prioritas khusus untuk ibu hamil dan anak-anak. Kerja sama antar lembaga pemerintah ini menjadi kunci keberhasilan penanggulangan bencana banjir di Bekasi.
Penyaluran bantuan dilakukan secara terpadu dan terukur, melibatkan berbagai pihak, termasuk Tagana dan relawan. Proses evakuasi warga terdampak juga berjalan lancar berkat kolaborasi antara BNPB, BPBD, TNI, dan Polri. Hal ini menunjukkan sinergi yang kuat dalam menghadapi bencana alam.
Bantuan Kemensos untuk Korban Banjir Bekasi
Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyalurkan bantuan senilai Rp561 juta untuk meringankan beban para korban banjir di Bekasi. Bantuan tersebut berupa paket-paket logistik yang sangat dibutuhkan, seperti 3.500 paket makanan siap saji, 500 selimut, 400 kasur, 100 kidware, 50 paket tenda gulung, dan 3 unit perahu karet untuk mendukung evakuasi. Selain itu, Kemensos juga mendirikan dapur umum di Kecamatan Jatiasih untuk memastikan ketersediaan makanan bagi para pengungsi.
Mensos Saifullah Yusuf menekankan komitmen Kemensos untuk memenuhi kebutuhan pengungsi selama masa darurat. "Sampai malam ini cukup banyak (bantuan) yang kita kirim, mulai dari kasur, bantal, obat-obatan, pakaian, makanan siap saji dan tenda. Sebagian lagi kita dukung dengan membuat dapur umum di Kecamatan Jatiasih," kata Mensos dalam pernyataan tertulis. Tidak hanya logistik, Kemensos juga menyediakan layanan psikososial dan kebutuhan khusus bagi anak-anak dan ibu hamil.
"Selama di pengungsian semuanya akan kita cukupi, baik kebutuhan sahur maupun berbuka dan juga kebutuhan lainnya. Selama masih ada di pengungsian, menjadi tanggung jawab kami, baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah," imbuh Mensos, memastikan komitmen pemerintah untuk membantu para pengungsi hingga kondisi pulih.
Layanan psikososial juga menjadi bagian penting dari bantuan yang diberikan. Hal ini penting untuk membantu para pengungsi mengatasi trauma dan stres pasca-bencana. Prioritas diberikan kepada kelompok rentan, seperti ibu hamil dan anak-anak, untuk memastikan mereka mendapatkan perawatan dan dukungan yang memadai.
Peran BNPB dalam Penanggulangan Banjir
Kepala BNPB Suharyanto menjelaskan bahwa terdapat dua titik pengungsian utama di Kota Bekasi, salah satunya di Gudang BNPB yang menampung sekitar 600 jiwa dari 297 kepala keluarga. Ia juga menyebutkan bahwa banjir di Kota Bekasi termasuk yang cukup parah di wilayah Jabodetabek.
Untuk mengurangi dampak banjir, BNPB telah melakukan upaya modifikasi cuaca. Suharyanto menambahkan bahwa kondisi banjir di beberapa wilayah Jabodetabek mulai membaik berkat kerja sama berbagai pihak. "Jadi tentu saja kerja sama semua pihak, khususnya dari Bapak Menteri Sosial yang langsung turun ke lapangan, mudah-mudahan (banjir) di Kota Bekasi segera terselesaikan," kata Suharyanto.
BNPB telah mengerahkan personel untuk membantu evakuasi warga yang terjebak banjir, berkolaborasi dengan BPBD, TNI, dan Polri. Tagana dan relawan juga berperan aktif dalam pendirian dapur umum dan layanan kesehatan di lokasi pengungsian. Kolaborasi ini menjadi kunci keberhasilan dalam penanganan bencana banjir.
Selain upaya evakuasi dan pendirian posko pengungsian, BNPB juga berperan dalam koordinasi dan pembagian tugas antar instansi terkait. Hal ini memastikan bantuan sampai kepada yang membutuhkan secara efektif dan efisien.
Kesimpulan
Kolaborasi antara Kemensos dan BNPB dalam penanganan banjir di Bekasi menunjukkan sinergi yang positif dalam penanggulangan bencana. Bantuan yang diberikan tidak hanya berupa logistik, tetapi juga mencakup layanan kesehatan dan dukungan psikososial. Komitmen pemerintah pusat dan daerah untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi hingga situasi membaik merupakan langkah penting dalam pemulihan pasca-bencana.