Banjir Bekasi: Kementerian Sosial dan BNPB Salurkan Bantuan Rp561 Juta
Kementerian Sosial dan BNPB bergerak cepat memberikan bantuan senilai Rp561 juta untuk korban banjir di Bekasi, termasuk logistik dan layanan psikososial.

Banjir besar yang melanda Bekasi, Jawa Barat, telah mengakibatkan ratusan keluarga mengungsi. Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, beserta Wakil Menteri Agus Jabo Priyono, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, langsung meninjau lokasi pengungsian untuk memastikan penyaluran bantuan berjalan lancar sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Bencana alam ini terjadi akibat curah hujan yang sangat tinggi beberapa hari terakhir yang menyebabkan meluapnya DAS Ciliwung.
Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan senilai Rp561 juta (USD 33.000) yang meliputi 3.500 paket makanan siap saji, 500 selimut, 400 kasur, 100 paket perlengkapan anak, 50 paket tenda gulung, dan tiga perahu karet. "Sejak Selasa malam, kami telah mengirimkan kasur, bantal, obat-obatan, pakaian, makanan siap saji, dan tenda. Kami juga membuka dapur umum di Kecamatan Jatiasih," kata Menteri Sosial dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu. Bantuan juga mencakup layanan khusus untuk anak-anak dan layanan psikososial, dengan prioritas diberikan kepada ibu hamil dan anak-anak.
Kepala BNPB, Suharyanto, mengidentifikasi dua lokasi pengungsian utama di Kota Bekasi, salah satunya di Gudang BNPB yang menampung sekitar 297 keluarga atau 600 orang. Beliau menyatakan bahwa banjir di Bekasi merupakan salah satu yang terparah di Jabodetabek. Upaya modifikasi cuaca telah dilakukan untuk mengurangi dampak banjir. Suharyanto mencatat bahwa banjir di beberapa daerah mulai surut berkat kerja sama berbagai pihak dalam upaya mitigasi. BNPB telah mengerahkan personel untuk mengevakuasi warga yang masih terjebak di rumah mereka yang terendam banjir, bekerja sama dengan tim mitigasi bencana daerah, TNI, dan Polri. Selain itu, Tagana dan relawan dikerahkan untuk membuka dapur umum dan memberikan layanan kesehatan di lokasi pengungsian.
Bantuan Terpadu untuk Korban Banjir Bekasi
Kementerian Sosial berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi, termasuk makanan dan kebutuhan lainnya selama mereka masih berada di lokasi pengungsian. "Selama mereka masih berada di tempat pengungsian, mereka menjadi tanggung jawab kami," tegas Menteri Sosial. Bantuan yang diberikan tidak hanya berupa logistik, tetapi juga mencakup aspek kesehatan dan psikososial, mengingat pentingnya dukungan mental bagi para korban bencana.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), banjir dengan ketinggian 1-4 meter mengalir dari DAS Ciliwung di Puncak, Bogor, ke beberapa daerah di Bekasi, Jakarta, dan Depok. Banjir bandang ini dipicu oleh curah hujan lebat beberapa hari terakhir yang menyebabkan meluapnya DAS Ciliwung. Air bah yang dihasilkan menggenangi beberapa kecamatan di Kota dan Kabupaten Bogor, dan meluas ke Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang.
Proses evakuasi dan penyaluran bantuan terus dilakukan secara terpadu oleh berbagai instansi terkait. Kerja sama antara Kementerian Sosial, BNPB, tim mitigasi bencana daerah, TNI, Polri, Tagana, dan relawan menjadi kunci keberhasilan dalam penanganan bencana banjir di Bekasi ini. Semoga upaya ini dapat meringankan beban para korban dan mempercepat pemulihan pasca-bencana.
Rincian Bantuan Kementerian Sosial:
- Rp561 juta (USD 33.000)
- 3.500 paket makanan siap saji
- 500 selimut
- 400 kasur
- 100 paket perlengkapan anak
- 50 paket tenda gulung
- 3 perahu karet
Lokasi Pengungsian Utama:
- Gudang BNPB (sekitar 297 keluarga/600 orang)
Penanganan banjir di Bekasi melibatkan berbagai pihak, termasuk BMKG yang memberikan informasi cuaca, dan upaya modifikasi cuaca untuk mengurangi dampak banjir. Kerja sama dan koordinasi yang baik antar lembaga menjadi kunci dalam penanggulangan bencana ini.