Mensos dan Wamensos Bantu Korban Banjir Bekasi dengan Sajian Sahur di Bulan Ramadhan
Menteri Sosial dan Wakil Menteri Sosial turun langsung ke Bekasi untuk menjamin ketersediaan makanan sahur bagi 11.000 jiwa korban banjir, sekaligus menyalurkan bantuan senilai Rp561 juta.

Jakarta, 5 Maret 2024 - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf dan Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono langsung terjun ke lokasi bencana banjir di Kota Bekasi, Jawa Barat. Keduanya tak hanya meninjau, tetapi juga ikut serta menyiapkan sahur bagi para korban banjir di dapur umum Kantor Kelurahan Jatiasih. Langkah ini diambil untuk memastikan pelayanan makanan bagi korban tetap optimal, terutama selama bulan Ramadhan.
Bencana banjir yang melanda Bekasi mengakibatkan sekitar 1.600 Kepala Keluarga (KK) atau 11.000 jiwa terdampak. Mensos menjelaskan, "Khusus di Bekasi, ada sekitar 1.600 Kepala Keluarga (KK) terdampak, dengan 11.000 jiwa. Alhamdulillah, bisa didukung keperluan dasarnya, ada yang kita dukung (melalui) makanan siap saji, ada juga lewat dapur umum." Dapur umum di Jatiasih menyiapkan 1.500 bungkus makanan untuk sahur dan berbuka puasa, melayani tiga posko pengungsian, dengan posko terbesar berlokasi di Gudang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menampung sekitar 500 pengungsi.
Tidak hanya menyediakan makanan, Kementerian Sosial juga menyalurkan bantuan senilai Rp561 juta untuk meringankan beban para korban. Bantuan tersebut berupa 3.500 paket makanan siap saji, 500 selimut, 400 kasur, 100 kidware, 50 paket tenda gulung, dan 3 unit perahu karet. Mensos juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto terus memantau perkembangan situasi dan memberikan arahan kepada instansi terkait agar layanan kepada warga berjalan lancar. "Tentu Presiden Prabowo memantau, melihat, dan memberikan arahan-arahan yang diperlukan," kata Mensos.
Bantuan dan Dukungan untuk Korban Banjir Bekasi
Kementerian Sosial memberikan bantuan yang komprehensif, mencakup kebutuhan pokok para pengungsi. Selain makanan, bantuan berupa selimut, kasur, dan tenda gulung sangat dibutuhkan untuk menunjang kenyamanan para pengungsi. Perahu karet juga disalurkan untuk membantu evakuasi dan akses ke wilayah terdampak banjir.
Mensos juga menyampaikan apresiasinya kepada para relawan yang telah membantu proses penanggulangan bencana. "Saya ingin berterima kasih (atas) dukungan para relawan yang terlatih dan bekerja sama dengan baik," ucap Mensos Saifullah Yusuf. Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Bekasi, Madi, menambahkan bahwa 46 personel Tagana telah diterjunkan untuk mendukung posko dapur umum, dengan 27 personel dari Dinas Sosial Kota Bekasi dan 19 personel dari Kantor Kelurahan Jatiasih. "Tagana sudah mendistribusikan makanan berbuka puasa. Yang tidak berpuasa pun tetap kami suplai," jelas Madi.
Hujan deras dan berkepanjangan menjadi penyebab utama banjir yang melanda beberapa wilayah di Jabodetabek. Kenaikan debit air sungai yang signifikan mengakibatkan genangan air di berbagai daerah pemukiman. Kehadiran Mensos dan Wamensos di lokasi bencana menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberikan bantuan dan dukungan yang cepat dan tepat kepada masyarakat yang terdampak.
Penanganan Banjir dan Distribusi Bantuan
- Makanan Sahur dan Buka Puasa: Dapur umum menyediakan 1.500 bungkus makanan setiap harinya untuk sahur dan berbuka puasa.
- Bantuan Logistik: Bantuan senilai Rp561 juta meliputi paket makanan siap saji, selimut, kasur, kidware, tenda gulung, dan perahu karet.
- Personel Tagana: 46 personel Tagana diterjunkan untuk mendukung distribusi makanan dan bantuan lainnya.
- Koordinasi Pemerintah: Presiden Prabowo Subianto terus memantau perkembangan dan memberikan arahan kepada instansi terkait.
Kehadiran Mensos dan Wamensos serta bantuan yang diberikan menjadi bukti nyata kepedulian pemerintah terhadap warga yang terdampak banjir di Bekasi. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban dan memberikan semangat bagi para korban untuk melewati masa sulit ini. Kerja sama yang baik antara pemerintah, relawan, dan masyarakat sangat penting dalam penanggulangan bencana dan pemulihan pascabencana.