Menteri Fadli Zon Resmikan Tugu Keris Tertinggi di Sumenep
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, meresmikan Tugu Keris Arya Wiraraja setinggi 17 meter di Sumenep, Jawa Timur, sebuah monumen yang merepresentasikan budaya dan sejarah Madura sekaligus memecahkan rekor MURI.

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, baru-baru ini meresmikan sebuah tugu keris yang megah di Desa Sendang, Sumenep, Jawa Timur. Peresmian monumen setinggi 17 meter ini dilaksanakan pada Kamis, 30 Januari. Tugu yang diberi nama Arya Wiraraja ini menjadi daya tarik baru bagi Kabupaten Sumenep.
Mengapa dibangun tugu keris ini? Pembangunan tugu ini merupakan bentuk apresiasi terhadap warisan budaya Madura, khususnya keris. Nama Arya Wiraraja sendiri dipilih sebagai penghormatan kepada tokoh penting asal Madura yang berperan besar dalam sejarah Nusantara pada masa Kerajaan Singosari. 45 kelopak bunga yang menghiasi tugu melambangkan tanggal kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus.
Bagaimana proses pembangunannya? Pembangunannya merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak di Sumenep. Menteri Fadli Zon memberikan pujian atas kerja sama tersebut, bahkan mendorong daerah lain untuk meniru inisiatif positif ini. Ia berharap tugu ini tidak hanya menjadi simbol budaya, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi kreatif berbasis budaya di Sumenep.
Desain tugu keris itu sendiri terinspirasi dari keris pusaka milik Sultan Abdurrahman, yaitu keris luk-9 bermotif pamor rojo abolo rojo. Motif ini melambangkan kekuatan dan kebesaran budaya Madura. Keunikan tugu ini pun telah diakui oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai keris tertinggi di Indonesia.
Sumenep, yang dikenal sebagai Kota Keris, memiliki ekosistem keris yang kuat. Lebih dari 600 empu (pembuat keris) aktif menghasilkan lebih dari 2.000 keris setiap bulan. Keris-keris ini tersebar ke seluruh Indonesia bahkan mancanegara, berkontribusi signifikan pada perekonomian daerah melalui ekspor.
Pengakuan UNESCO terhadap keris sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity pada 2005 dan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia pada 2008 semakin mengukuhkan pentingnya pelestarian keris sebagai bagian dari identitas budaya Indonesia. Fadli Zon bahkan menilai Sumenep layak disebut sebagai Ibukota Keris Dunia.
Peresmian tugu ini semakin meriah dengan penampilan Tari Muang Sangkal, sebuah tarian tradisional dari Sumenep. Acara tersebut menjadi perpaduan apik antara pelestarian budaya dan perayaan prestasi.
Dengan adanya Tugu Keris Arya Wiraraja, Sumenep tidak hanya memperkaya khazanah budaya Indonesia, tetapi juga menunjukkan komitmen dalam melestarikan warisan leluhur dan mengembangkan potensi ekonomi kreatif berbasis budaya. Inisiatif ini diharapkan dapat menginspirasi daerah lain untuk turut serta melestarikan kekayaan budaya lokal masing-masing.