Fadli Zon Apresiasi Peran LAM Kepri Jaga Budaya Melayu di Era Globalisasi
Menteri Fadli Zon memberikan apresiasi tinggi terhadap peran Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri dalam melestarikan budaya Melayu dan mendorong inovasi pemasaran produk lokal.

Tanjungpinang, 10 Maret 2023 - Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap peran Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dalam menjaga kelestarian adat istiadat dan nilai-nilai budaya Melayu di tengah derasnya arus globalisasi. Kunjungannya ke kantor LAM Kepri pada Senin lalu menjadi bukti nyata perhatian pemerintah terhadap pelestarian budaya daerah.
Menurut Menteri Fadli Zon, LAM Kepri bukan hanya sekedar lembaga adat, melainkan juga benteng utama dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai kearifan lokal yang berharga. Beliau menekankan pentingnya sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan LAM untuk mengoptimalkan upaya pelestarian budaya tersebut. "Saya berharap sinergi antara pemerintah daerah dan LAM semakin kuat, sehingga upaya pelestarian budaya dapat berjalan lebih optimal," ujar Fadli Zon.
Kedatangan Fadli Zon disambut meriah dengan pertunjukan pencak silat, seni bela diri tradisional Melayu yang memukau. Prosesi tepuk tepung tawar, tradisi khas Melayu, juga turut mewarnai penyambutan tersebut, sebagai simbol doa dan harapan agar kunjungan beliau berjalan lancar dan dijauhi dari marabahaya. Hal ini menunjukkan keramahan dan kearifan budaya Melayu yang tetap terjaga.
Melestarikan Budaya Melayu untuk Generasi Muda
Dalam kunjungannya, Menteri Fadli Zon juga menyoroti pentingnya memperkenalkan budaya Melayu kepada generasi muda. Beliau menekankan peran penting pendidikan dan teknologi digital dalam upaya ini. LAM, bersama seluruh pemangku kepentingan terkait, didorong untuk memanfaatkan platform digital guna memperluas jangkauan dan pemahaman generasi muda terhadap budaya Melayu.
Fadli Zon menambahkan, "Dengan demikian, generasi muda dapat memahami dan mencintai akar budaya mereka sendiri, tanpa harus kehilangan identitas di tengah kemajuan zaman." Hal ini menunjukkan keprihatinan beliau terhadap pentingnya menjaga identitas budaya di tengah perkembangan teknologi yang pesat.
Penggunaan media digital sebagai alat pelestarian budaya menjadi poin penting yang diangkat dalam kunjungan ini. Strategi ini dinilai efektif untuk menjangkau generasi muda yang akrab dengan teknologi. Dengan demikian, upaya pelestarian budaya Melayu dapat dilakukan secara lebih efektif dan berkelanjutan.
Apresiasi Produk Unggulan Khas Kepri
Usai mengunjungi Gedung LAM Kepri, kunjungan dilanjutkan ke Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kepri. Di sana, Menteri Fadli Zon disambut oleh pengurus Dekranasda dan diajak melihat beragam produk unggulan khas Kepri, seperti batik, tanjak, songket, dan berbagai makanan ringan serta produk olahan UMKM.
Fadli Zon memberikan apresiasi terhadap keberagaman dan kualitas produk-produk tersebut. Beliau melihat bahwa produk-produk tersebut bukan hanya memiliki nilai ekonomi, tetapi juga merupakan simbol identitas budaya yang perlu dibanggakan dan dilestarikan. "Produk-produk yang ditampilkan di Dekranasda ini menunjukkan bahwa Kepri memiliki kekayaan seni dan budaya yang luar biasa. Batik, songket dan tanjak bukan sekadar produk ekonomi, tetapi juga simbol identitas budaya yang harus kita banggakan dan lestarikan," katanya.
Selain itu, Menteri Fadli Zon juga menekankan pentingnya inovasi dalam memasarkan produk-produk lokal agar dapat bersaing di pasar nasional maupun internasional. Beliau berharap para perajin dan pelaku UMKM terus berinovasi, baik dalam desain maupun strategi pemasaran. Dukungan pemerintah terhadap upaya ini juga dijanjikan untuk meningkatkan daya saing produk-produk budaya Kepri di kancah global.
Kunjungan Menteri Fadli Zon ke LAM Kepri dan Dekranasda Kepri menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam melestarikan budaya dan mendukung perkembangan UMKM di daerah. Apresiasi dan dorongan yang diberikan diharapkan dapat semakin memperkuat upaya pelestarian budaya Melayu dan meningkatkan daya saing produk-produk lokal di pasar global.