Fadli Zon Dinobatkan Sebagai Keluarga Lamaholot di Adonara, Dukung Festival Budaya yang Lebih Besar
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dinobatkan sebagai anggota keluarga Lamaholot di Pulau Adonara, Nusa Tenggara Timur, dan berjanji mendukung festival budaya yang lebih besar di masa mendatang.

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon baru-baru ini melakukan kunjungan kerja ke Desa Sukutokan, Pulau Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kunjungan tersebut bertepatan dengan Pentas Budaya Lamaholot, sebuah acara yang bertujuan untuk membangun kekuatan ekonomi masyarakat lokal melalui pelestarian budaya. Dalam kunjungannya, Menbud Fadli Zon tidak hanya menyaksikan pertunjukan budaya yang memukau, tetapi juga mendapatkan kehormatan yang luar biasa.
Kedatangan Menbud Fadli Zon disambut meriah dengan iringan Tari Hedung, tarian perang tradisional Lamaholot, dari rumah warga hingga ke Lapangan Garuda. Acara Pentas Budaya Lamaholot yang bertema "Lamaholot Central Culture of the World" ini menampilkan beragam seni dan budaya dari berbagai sanggar seni di Kedang dan Lembata. Hal ini menunjukkan kekayaan budaya Lamaholot yang perlu dilestarikan dan dipromosikan.
Lebih dari sekedar kunjungan, perjalanan Menbud Fadli Zon ke Adonara menjadi momen bersejarah. Beliau mengungkapkan rasa senangnya dapat hadir dan menyaksikan langsung kekayaan budaya Lamaholot. "Saya sangat senang bisa hadir di sini. Benar apa yang disampaikan Pak Wakil Gubernur, kita harus datang langsung, tidak cukup melihat melalui gambar. Budaya adalah sesuatu yang hidup dan harus disentuh serta dirasakan," ungkap Menbud Fadli Zon.
Fadli Zon Dinobatkan Sebagai Keluarga Lamaholot
Puncak dari kunjungan tersebut adalah penobatan Fadli Zon sebagai anggota keluarga Lamaholot Suku Lamatokan. Prosesi adat yang berlangsung di panggung Pentas Budaya Lamaholot ini diawali dengan penyematan pakaian adat khas Lamaholot, yaitu kain Nowin. Kain ini diberikan sebagai tanda mata atas keikhlasan masyarakat Lamaholot.
Setelahnya, di hadapan lebih dari 400 pengunjung, Menbud menerima peralatan perang dan mahkota kepala, yang disimbolkan dengan minum tuak sebagai permohonan restu kepada leluhur Lewotana. Mahkota tersebut melambangkan kekuatan dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. Prosesi adat ini dipandu oleh tetua adat dan Pembina Acara Usman Muhammad.
Fadli Zon mengungkapkan kebahagiaannya atas kehormatan yang diterimanya. "Saya bangga dan bahagia bisa datang sini. Mudah-mudahan tahun depan bisa ada festival budaya Lamaholot yang lebih besar lagi di tempat ini," ujarnya. Beliau juga menyampaikan komitmen Kementerian Kebudayaan untuk mendukung penyelenggaraan festival budaya Lamaholot di masa mendatang, memanfaatkan dana abadi kebudayaan yang tersedia.
Dukungan Kemenbud untuk Pelestarian Budaya Lamaholot
Kementerian Kebudayaan menyatakan kesiapannya untuk mendukung kegiatan-kegiatan pelestarian budaya Lamaholot. Dana abadi kebudayaan akan difasilitasi untuk mendukung inisiatif dari komunitas lokal. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya Indonesia.
Fadli Zon menekankan pentingnya inisiatif dari komunitas lokal dalam mengelola dan mengembangkan potensi budaya mereka. Dukungan dari pemerintah akan optimal jika diimbangi dengan inisiatif dan partisipasi aktif dari masyarakat setempat. Dengan demikian, pelestarian budaya akan berjalan beriringan dengan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Pentas Budaya Lamaholot sendiri tidak hanya menampilkan pertunjukan seni, tetapi juga bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal yang berbasis budaya. Ini menunjukkan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan dalam pelestarian budaya Indonesia.
Sebagai penutup, kunjungan Menbud Fadli Zon ke Adonara bukan hanya sekadar kunjungan kerja biasa, tetapi juga sebuah bentuk apresiasi dan dukungan terhadap pelestarian budaya Lamaholot. Penobatan beliau sebagai keluarga Lamaholot semakin memperkuat ikatan dan komitmen bersama dalam menjaga dan memajukan kekayaan budaya Indonesia.
Suku Lamaholot sendiri mendiami lima pulau: Adonara, Solor, Flores Timur Daratan, Lembata, dan Alor Pantar, yang tergabung dalam tiga kabupaten: Flores Timur, Lembata, dan Alor. Mereka memiliki kesamaan bahasa, yaitu bahasa Lamaholot, dan dikenal dengan keindahan alam dan budayanya yang unik dan mengagumkan.