Menteri Rosan Tawarkan Insentif Pajak 200% untuk Pengembangan Vokasi di WEF 2025
Di Davos, Menteri Investasi Rosan Roeslani menawarkan insentif pajak hingga 200% bagi perusahaan yang berinvestasi dalam pengembangan program vokasi di Indonesia guna meningkatkan kualitas SDM dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, membuat gebrakan di World Economic Forum (WEF) 2025 di Davos, Swiss. Dalam sesi di paviliun Indonesia, Selasa (21/1), beliau menawarkan insentif pajak menarik bagi perusahaan yang mau berinvestasi dalam pengembangan program vokasi di Indonesia.
Insentif Pajak Menggiurkan
Besaran insentif pajak yang ditawarkan cukup fantastis: hingga 200%! Ini sebagai upaya pemerintah untuk mendorong peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Rosan menekankan pentingnya investasi di bidang vokasi mengingat sekitar 40% tenaga kerja Indonesia hanya lulusan SD, sementara hanya 12-13% yang memiliki latar belakang pendidikan diploma atau sarjana.
Mengapa Vokasi Penting?
Rosan menjelaskan bahwa investasi tanpa peningkatan kualitas SDM hanya akan menimbulkan inefisiensi di masa depan. Menyekolahkan semua warga Indonesia ke universitas jelas tidak realistis. Oleh karena itu, program vokasi menjadi solusi strategis untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian sesuai kebutuhan industri.
Target Pertumbuhan Ekonomi
Dengan menggandeng investasi dan program vokasi, pemerintah optimistis dapat mendorong pertumbuhan industri hilirisasi. Target pertumbuhan ekonomi 8% diharapkan dapat tercapai berkat peningkatan kualitas SDM dan investasi yang sinergis. Rosan menambahkan bahwa investasi memiliki peran krusial dalam pencapaian target tersebut, mengingat kontribusinya terhadap struktur ekonomi Indonesia yang terdiri dari konsumsi domestik (53-54%), investasi (24-25%), belanja pemerintah (8-9%), dan ekspor (sekitar 2%).
WEF 2025: Penguatan Citra Investasi Indonesia
Keikutsertaan Indonesia di WEF 2025 merupakan strategi untuk memperkuat citra negara sebagai tujuan investasi yang berkelanjutan. Pemerintah memfasilitasi paviliun Indonesia dan Rosan bertindak sebagai pembicara, memanfaatkan kesempatan ini untuk bertemu dengan investor global dan pejabat negara lain.
Kesimpulan
Tawaran insentif pajak hingga 200% untuk pengembangan vokasi menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Strategi ini diharapkan dapat mendorong investasi, mengembangkan industri hilirisasi, dan mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%. Partisipasi aktif di WEF 2025 juga menunjukkan upaya Indonesia untuk menarik investasi global dan memperkuat citra positifnya di mata dunia.