Menteri Tito Minta Daerah Antisipasi Lonjakan Pemudik Lebaran 2025
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta pemerintah daerah untuk menyiapkan langkah antisipasi lonjakan pemudik Lebaran 2025, mengingat tantangan mobilitas yang berbeda di setiap wilayah.

Jakarta, 17 Februari 2024 - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengimbau pemerintah daerah untuk bersiap menghadapi lonjakan pemudik Lebaran 2025. Imbauan ini dikeluarkan mengingat tantangan mobilitas di setiap daerah berbeda-beda menjelang arus mudik Lebaran.
Dalam keterangan tertulisnya, Senin, Tito menekankan pentingnya antisipasi karena setiap wilayah memiliki tantangan unik terkait arus mudik Lebaran. "Tantangan mobilitas, baik darat, laut, maupun udara, berbeda-beda di setiap daerah," ujarnya.
Antisipasi Arus Mudik di Berbagai Wilayah
Tito merinci tantangan yang harus dihadapi setiap daerah. Pulau Jawa, Sumatera, Bali, dan Sulawesi misalnya, perlu fokus pada pengelolaan arus mudik jalur darat. Wilayah lain yang mengandalkan transportasi laut dan udara juga perlu mengambil langkah serupa. Pemerintah daerah harus memastikan kelancaran jalur mudik, termasuk mengendalikan harga tiket pesawat agar tidak terlalu tinggi.
Untuk mendukung kelancaran arus mudik, Mendagri telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 400.6.1/749/SJ tentang kesiapan pemerintah daerah dalam mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025. Surat edaran ini mendorong kepala daerah untuk memastikan kesiapan sistem transportasi, infrastruktur pendukung, ketertiban umum, mitigasi risiko bencana, dan layanan pendukung lainnya.
Persiapan Infrastruktur dan Keamanan Transportasi
Tito meminta pemerintah daerah untuk memeriksa kondisi infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara. Jika ditemukan infrastruktur yang perlu perbaikan, segera lakukan tindakan. Selain itu, pemerintah daerah juga harus memastikan manajemen transportasi memperhatikan aspek keamanan.
Pemerintah daerah yang memiliki bandara perintis juga diminta untuk memeriksa kesiapannya. Tito mencatat banyak daerah saat ini memberikan subsidi penerbangan untuk meringankan beban masyarakat. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan arus mudik Lebaran.
Koordinasi dan Kolaborasi Kunci Kelancaran Mudik
Koordinasi dan kolaborasi antar instansi pemerintah daerah sangat penting dalam menghadapi tantangan arus mudik Lebaran. Dengan saling bekerja sama, diharapkan dapat meminimalisir hambatan dan memastikan kelancaran arus mudik bagi seluruh pemudik. Persiapan matang dan antisipasi dini akan sangat membantu dalam menciptakan mudik yang aman, nyaman, dan lancar.
Langkah-langkah yang telah dan akan diambil oleh pemerintah pusat dan daerah menunjukkan keseriusan dalam menghadapi tantangan arus mudik Lebaran. Harapannya, langkah-langkah ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat yang akan merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman.
Pemerintah juga terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur dan layanan transportasi untuk mendukung kelancaran arus mudik. Komitmen ini diharapkan mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik dalam perjalanan mereka.