MPR RI Sambut Baik Usulan Asosiasi Parlemen Mantan Pramuka: Diplomasi dan Kepemimpinan Global
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mendukung penuh pembentukan Asosiasi Anggota Parlemen Indonesia Mantan Aktivis Pramuka, melihat potensi besarnya dalam diplomasi internasional dan pengembangan kepemimpinan.

Wakil Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Hidayat Nur Wahid, memberikan sambutan positif terhadap usulan pembentukan Asosiasi Anggota Parlemen Indonesia Mantan Aktivis Pramuka. Usulan tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Asosiasi Pramuka Muslim se-Dunia, Zuhair Hussein Ghanim, dalam pertemuan di Jakarta pada Kamis, 8 Mei 2023. Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat diplomasi parlemen Indonesia di kancah internasional dan memanfaatkan jaringan luas gerakan Pramuka global. Pembentukan asosiasi ini diyakini akan memberikan dampak positif bagi pengembangan sumber daya manusia Indonesia.
Hidayat Nur Wahid (HNW) menekankan potensi besar para anggota parlemen yang memiliki latar belakang kepramukaan. Menurutnya, pengalaman di Pramuka akan menjadi aset berharga dalam menjalankan tugas dan fungsi diplomasi parlemen. "Anggota parlemen di Indonesia yang dahulu aktif di Pramuka, akan dapat menyegarkan tugas dan fungsi diplomasi parlemen melalui asosiasi Pramuka yang sudah terbentuk di tingkat internasional," ujar HNW dalam keterangan tertulis. Ia berencana untuk menghubungi pihak-pihak terkait di DPR dan MPR RI untuk mewujudkan pembentukan asosiasi ini.
HNW juga menyoroti peran penting Pramuka dalam pengembangan sumber daya manusia Indonesia. Pramuka, menurutnya, telah terbukti mampu mengembangkan kepemimpinan, peradaban, kolaborasi, dan komunikasi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Dengan demikian, pembentukan asosiasi ini diharapkan dapat memperkuat jaringan dan kolaborasi antar anggota parlemen yang memiliki latar belakang kepramukaan, serta berkontribusi pada peningkatan kualitas diplomasi parlemen Indonesia.
Dukungan dari Asosiasi Pramuka Muslim se-Dunia
Zuhair Hussein Ghanim, Sekjen Asosiasi Pramuka Muslim se-Dunia, turut menyampaikan dukungannya terhadap pembentukan asosiasi tersebut. Ia mengungkapkan kekagumannya terhadap keaktifan dan kontribusi gerakan Pramuka di Indonesia. Data menunjukkan bahwa 58,9 persen dari total 38 juta anggota Pramuka dunia berasal dari Indonesia, dan anggota Pramuka Indonesia merupakan yang paling rajin membayar iuran keanggotaan internasional.
Lebih lanjut, Zuhair juga menekankan fakta bahwa 30 persen pemimpin dunia memiliki latar belakang kepramukaan. Keberadaan asosiasi parlemen mantan aktivis Pramuka di berbagai negara juga menjadi inspirasi bagi inisiatif di Indonesia. "Maka, wajar kalau di Indonesia juga ada pimpinan parlemen yang merupakan mantan aktivis Pramuka dan sudah seharusnya bila dibuat Asosiasi Anggota Parlemen Indonesia Mantan Aktivis Pramuka," tegas Zuhair.
Zuhair juga mengajak HNW untuk berperan aktif dalam asosiasi tersebut dan mendorong Indonesia untuk segera membentuk asosiasi anggota parlemen mantan anggota Pramuka. Hal ini menunjukkan dukungan kuat dari komunitas Pramuka internasional terhadap inisiatif ini.
Potensi dan Harapan Asosiasi
Pembentukan Asosiasi Anggota Parlemen Indonesia Mantan Aktivis Pramuka memiliki potensi besar untuk memperkuat diplomasi parlemen Indonesia. Jaringan internasional yang telah terbangun melalui gerakan Pramuka dapat dimanfaatkan untuk memperluas kerjasama dan kolaborasi dengan parlemen di berbagai negara. Pengalaman dan nilai-nilai kepramukaan seperti kepemimpinan, kerjasama, dan integritas dapat menjadi modal berharga dalam menjalankan tugas parlemen.
Selain itu, asosiasi ini juga diharapkan dapat menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman antar anggota parlemen yang memiliki latar belakang kepramukaan. Hal ini dapat memperkaya wawasan dan meningkatkan kualitas kinerja parlemen dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Dengan demikian, pembentukan asosiasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kualitas diplomasi parlemen Indonesia di kancah internasional.
Inisiatif ini juga diharapkan dapat memperkuat citra positif Indonesia di mata internasional melalui diplomasi yang berlandaskan nilai-nilai kepramukaan. Nilai-nilai seperti persatuan, kesatuan, dan gotong royong dapat menjadi landasan dalam menjalin kerjasama yang harmonis dengan parlemen negara lain. Dengan demikian, pembentukan asosiasi ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan peran dan pengaruh Indonesia di tingkat global.
Dengan dukungan dari MPR RI dan Asosiasi Pramuka Muslim se-Dunia, pembentukan Asosiasi Anggota Parlemen Indonesia Mantan Aktivis Pramuka diharapkan dapat segera terwujud dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara.