Mudik Lebaran 2025 Lebih Lancar, FWA Diharapkan Berlaku H-7!
Menko PMK Agus Harimurti Yudhoyono mengumumkan penerapan FWA atau sistem kerja fleksibel mulai H-7 Lebaran 2025 untuk mengurangi kemacetan arus mudik.

Jakarta, 2 Maret 2024 (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengumumkan rencana penerapan flexible work arrangement (FWA) atau pengaturan kerja fleksibel mulai H-7 Lebaran 2025, tepatnya tanggal 24 Maret 2025. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh AHY di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Kebijakan ini diharapkan mampu mengurangi kepadatan lalu lintas yang biasanya terjadi menjelang mudik Lebaran. AHY menjelaskan bahwa koordinasi dengan Kementerian PAN-RB telah dilakukan untuk memastikan implementasi FWA berjalan lancar. Penerapan FWA ini merupakan salah satu strategi pemerintah dalam mengantisipasi lonjakan arus mudik yang diperkirakan akan meningkat signifikan.
Selain FWA, pemerintah juga berupaya melakukan sinkronisasi jadwal libur sekolah untuk lebih mengoptimalkan distribusi arus mudik. Semua upaya ini, menurut AHY, merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan perjalanan mudik Lebaran 2025 aman, nyaman, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.
FWA: Solusi Mengurai Kemacetan Mudik
FWA, yang sebelumnya dikenal sebagai work from anywhere, memungkinkan karyawan untuk bekerja secara fleksibel, baik dari rumah maupun lokasi lain di luar kantor. Penerapannya diharapkan dapat mengurangi jumlah kendaraan di jalan raya, terutama pada periode puncak mudik. Dengan memberikan fleksibilitas waktu dan tempat kerja, karyawan dapat mengatur perjalanan mudik mereka lebih awal, sehingga diharapkan dapat mengurangi kepadatan di jalan raya.
Pemerintah menyadari bahwa perayaan Lebaran tahun 2025 berdekatan dengan Hari Raya Nyepi, sehingga potensi kepadatan lalu lintas semakin tinggi. Oleh karena itu, kebijakan FWA ini dianggap sebagai langkah strategis untuk mengantisipasi dan meminimalisir dampaknya terhadap kelancaran arus mudik.
AHY menekankan bahwa komitmen pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat selama periode mudik Lebaran sangatlah tinggi. "Ini adalah upaya pemerintah, sesuai arahan dan direktif khusus dari Bapak Presiden Prabowo Subianto, yang ingin memastikan perjalanan masyarakat di bulan suci Ramadan, khususnya Lebaran, semakin aman, nyaman, terjangkau, dan menyenangkan," tegas AHY.
Kesiapan Infrastruktur dan Transportasi
Menjelang Ramadan dan Lebaran 2025, pemerintah juga memastikan kesiapan infrastruktur dan layanan transportasi. Langkah-langkah strategis telah diambil untuk meningkatkan kesiapan infrastruktur transportasi, baik darat, laut, udara, maupun perkeretaapian. Pemerintah juga fokus pada kelancaran arus transportasi dan menekan harga tiket agar lebih terjangkau bagi masyarakat.
Presiden Prabowo Subianto, menurut AHY, selalu menekankan pentingnya kebijakan yang berpihak pada rakyat. "Beliau senantiasa ingin menghadirkan kebijakan yang pro rakyat, termasuk dalam rangka menghadapi masa mudik Lebaran tahun ini," kata AHY. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan perjalanan mudik Lebaran 2025 berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Pemerintah terus berupaya untuk memastikan bahwa semua kebijakan yang diterapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam hal kelancaran dan kenyamanan perjalanan mudik Lebaran 2025. Dengan berbagai strategi yang telah disiapkan, diharapkan mudik Lebaran tahun depan dapat berjalan lebih lancar dan menyenangkan.
Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah ini menunjukkan keseriusan dalam mengantisipasi dan mengatasi potensi masalah yang mungkin terjadi selama periode mudik Lebaran. Harapannya, dengan berbagai upaya ini, masyarakat dapat menikmati perjalanan mudik yang aman, nyaman, dan terjangkau.