Mukomuko Gelar Operasi Pasar Jelang Ramadhan: Harga Cabai Tembus Rp80.000/kg
Harga cabai di Mukomuko, Bengkulu, meroket hingga Rp80.000/kg, mendorong pemerintah setempat untuk menggelar operasi pasar guna menstabilkan harga jelang Ramadhan 2025.
![Mukomuko Gelar Operasi Pasar Jelang Ramadhan: Harga Cabai Tembus Rp80.000/kg](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/140558.212-mukomuko-gelar-operasi-pasar-jelang-ramadhan-harga-cabai-tembus-rp80000kg-1.jpg)
Lonjakan Harga Cabai di Mukomuko
Masyarakat Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, akhir-akhir ini merasakan tekanan akibat melonjaknya harga cabai merah. Harga cabai merah yang sebelumnya di kisaran Rp40.000 per kilogram, kini telah meroket hingga mencapai Rp80.000 per kilogram. Kenaikan harga ini telah menimbulkan keresahan di kalangan warga, terutama menjelang bulan Ramadhan 2025.
Faktor Penyebab Kenaikan Harga
Nurdiana, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko, menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan lonjakan harga cabai. Permintaan yang tinggi, sementara pasokan terbatas, menjadi penyebab utama. Hal ini diperparah oleh kondisi cuaca musim hujan yang berkepanjangan, yang mengakibatkan penurunan hasil panen cabai merah.
Selain itu, mendekati bulan Ramadhan, permintaan cabai merah meningkat tajam. Banyak warga yang mempersiapkan bahan makanan untuk kebutuhan selama bulan puasa, sehingga meningkatkan permintaan di pasaran. Faktor lain yang turut berkontribusi adalah meningkatnya jumlah pesta pernikahan yang juga membutuhkan cabai merah dalam jumlah banyak.
Operasi Pasar sebagai Solusi
Menyikapi situasi ini, Pemerintah Kabupaten Mukomuko berencana menggelar operasi pasar untuk menstabilkan harga cabai merah. Operasi pasar ini direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Maret 2025, sebelum memasuki bulan Ramadhan. Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dan memastikan ketersediaan cabai merah dengan harga terjangkau.
Dampak terhadap Masyarakat
Kenaikan harga cabai yang signifikan berdampak langsung pada kehidupan masyarakat Mukomuko. Nisa, warga Desa Ujung Padang, Kecamatan Kota Mukomuko, mengungkapkan bahwa harga cabai yang mahal memberatkan perekonomian keluarganya. Banyak warga yang terpaksa mengurangi penggunaan cabai merah dalam masakan mereka karena harga yang tidak terjangkau.
Meskipun cabai merah merupakan bahan pokok utama bagi masyarakat Mukomuko, tingginya harga memaksa mereka untuk berhemat. Kondisi ini menunjukkan betapa pentingnya peran pemerintah dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, terutama menjelang bulan Ramadhan.
Harapan ke Depan
Dengan adanya rencana operasi pasar, diharapkan harga cabai merah di Kabupaten Mukomuko dapat kembali stabil. Pemerintah daerah perlu memastikan keberhasilan operasi pasar ini agar dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Selain itu, langkah-langkah antisipatif untuk menghadapi fluktuasi harga komoditas penting lainnya juga perlu dipertimbangkan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Pentingnya kerjasama antara pemerintah dan petani dalam menjaga stabilitas produksi dan distribusi juga perlu diperhatikan.
Operasi pasar ini diharapkan tidak hanya mampu menstabilkan harga cabai merah, tetapi juga menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan serupa pada komoditas pangan lainnya di masa mendatang. Keberhasilan operasi pasar ini akan sangat berarti bagi masyarakat Mukomuko, terutama dalam menyambut bulan suci Ramadhan 2025.