Narkoba Murah: Modus Operandi Baru, Ancaman Sosial yang Kompleks
Kepala BNN mengungkapkan maraknya narkoba paket murah dengan modus 'jambak' di Sumatera Utara sebagai strategi bandar untuk membuka pasar dan menimbulkan masalah sosial yang luas.
![Narkoba Murah: Modus Operandi Baru, Ancaman Sosial yang Kompleks](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/230055.632-narkoba-murah-modus-operandi-baru-ancaman-sosial-yang-kompleks-1.jpg)
Jakarta, 7 Februari 2024 - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol. Marthinus Hukom, mengungkapkan modus operandi baru peredaran narkoba: paket murah. Strategi ini, menurutnya, menyasar kalangan kurang mampu dan berpotensi memicu masalah sosial yang kompleks.
Pernyataan ini muncul menanggapi temuan TNI Angkatan Darat terkait beredarnya narkoba jenis sabu dengan nama 'jambak' di Sumatera Utara, dijual dengan harga sangat terjangkau, hanya Rp50.000. Meskipun BNN belum memantau secara langsung kasus 'jambak', Marthinus menekankan bahwa penjualan narkoba dengan harga murah merupakan taktik umum para pengedar untuk memperluas pasar.
Modus Operandi dan Dampaknya
Nama 'jambak' sendiri, menurut keterangan, merujuk pada efek samping penggunaan sabu tersebut. Pengguna yang berlebihan akan mengalami tarikan rambut atau 'dijambak'. Marthinus menjelaskan bahwa strategi ini didasarkan pada prinsip ekonomi: membuat pengguna kecanduan terlebih dahulu.
Setelah kecanduan, pengguna akan terus mencari narkoba, terlepas dari kemampuan finansial mereka. Karena menyasar kalangan menengah ke bawah, ketika uang habis, mereka akan melakukan tindakan kriminal untuk mendapatkan uang membeli narkoba. "Akhirnya mereka mulai berupaya dengan segala macam untuk mencari barang itu. Maka timbul masalah sosial lain, kejahatan-kejahatan pun muncul, perampokan, pencopetan, maupun pencurian, karena kebutuhan akan barang itu terus muncul," jelas Marthinus.
Ancaman Sosial yang Lebih Besar
Kepala BNN menegaskan bahwa masalah narkoba bukan hanya masalah adiksi yang dapat diselesaikan dengan rehabilitasi saja. Dampaknya meluas hingga ke ranah sosial, memicu berbagai kejahatan, bahkan yang lebih serius. "Tak hanya pencurian atau perampokan, ia mengingatkan bahwa terdapat pula masalah sosial yang lebih bahaya seperti pertikaian antarkelompok hingga pemerkosaan," imbuhnya.
Oleh karena itu, Marthinus mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan narkoba sebagai musuh bersama. Perang melawan narkoba membutuhkan kerjasama semua pihak, bukan hanya dari penegak hukum, tetapi juga kesadaran masyarakat untuk menolak dan melaporkan peredaran narkoba.
Kesimpulan
Maraknya narkoba paket murah merupakan ancaman serius yang perlu diwaspadai. Strategi ini bukan hanya merusak kesehatan individu, tetapi juga memicu masalah sosial yang lebih luas dan kompleks. Upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba harus dilakukan secara komprehensif dan melibatkan seluruh elemen masyarakat.