Polres Bangka Tengah Perangi Narkoba: Tutup Akses Pelabuhan Kecil, Sasar Jaringan Luar Daerah
Polres Bangka Tengah berkomitmen memberantas peredaran narkoba dengan menutup akses pelabuhan kecil dan menyasar jaringan luar daerah yang menjadi sumber peredaran barang haram tersebut.

Kepolisian Resor (Polres) Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, gencar memberantas peredaran narkoba di wilayahnya. Upaya ini dilakukan dengan menutup semua akses dan pintu masuk di pelabuhan kecil, guna memutus mata rantai peredaran narkoba yang selama ini meresahkan masyarakat. Sasaran utama penindakan adalah jaringan pengedar narkoba dari luar daerah yang terbukti menjadi sumber utama barang haram tersebut.
"Kita terus berupaya memutus mata rantai narkoba, terutama jaringan dari luar daerah dengan menjaga ketat gerbang masuk seperti pelabuhan kecil, terminal dan daerah perbatasan antar kabupaten," ungkap Kasi Humas Polres Bangka Tengah, Iptu Erwin Syahri, di Koba, Jumat (22/2).
Pernyataan tersebut disampaikan Erwin sebagai respon atas beberapa kasus narkoba yang berhasil diungkap oleh pihak kepolisian. Para pelaku dalam kasus-kasus tersebut mengaku mendapatkan barang haram tersebut melalui jaringan pengedar dari luar daerah. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pengawasan ketat di pintu masuk wilayah Bangka Tengah.
Penindakan di Berbagai Kecamatan dan Kalangan Penambang
Iptu Erwin Syahri memaparkan bahwa beberapa kasus narkoba berhasil diungkap di berbagai kecamatan di Bangka Tengah, termasuk di Kecamatan Simpangkatis, Sungaiselan, dan Koba. Fakta ini menunjukkan bahwa peredaran narkoba telah menyebar luas di wilayah tersebut. Lebih mengkhawatirkan lagi, mayoritas pelaku yang tertangkap adalah pekerja serabutan.
Polres Bangka Tengah juga menaruh perhatian khusus pada kalangan penambang bijih timah. Beberapa pelaku yang tertangkap mengaku menjual narkoba kepada para penambang. Hal ini menjadi perhatian serius karena dapat berdampak luas pada produktivitas dan keselamatan para penambang.
Meskipun belum ada korban jiwa langsung akibat peredaran narkoba ini, namun dampak negatifnya sangat luas. Bahaya penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan penurunan kesehatan, gangguan sosial, dan peningkatan potensi tindak kriminal lainnya di masyarakat.
Dampak Negatif dan Imbauan Kepada Masyarakat
"Meskipun tidak ada korban langsung dalam kasus ini, namun kata dia, peredaran narkotika jenis sabu dapat menimbulkan dampak negatif yang luas terhadap masyarakat, termasuk penurunan kesehatan, gangguan sosial dan potensi peningkatan tindak kriminal lainnya." ujar Iptu Erwin Syahri. Polres Bangka Tengah berharap penangkapan para pelaku dapat memutus mata rantai peredaran narkotika di wilayah tersebut.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk aktif berperan serta dalam memberantas peredaran narkoba. Masyarakat diminta untuk segera melaporkan setiap aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan narkoba kepada pihak berwajib. Kerjasama antara kepolisian dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba.
"Kami berharap penangkapan ini dapat memutus mata rantai peredaran narkotika di wilayah Bangka Tengah," ujar Erwin. Ia juga menegaskan komitmen Polres Bangka Tengah untuk menindak tegas segala bentuk kejahatan narkotika demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Langkah tegas Polres Bangka Tengah dalam memberantas peredaran narkoba ini patut diapresiasi. Dengan menutup akses pelabuhan kecil dan menyasar jaringan luar daerah, diharapkan peredaran narkoba di Bangka Tengah dapat ditekan secara signifikan. Partisipasi aktif masyarakat juga sangat krusial dalam mendukung upaya pemberantasan narkoba ini.