Nelayan Banda Neira Selamat Setelah Hilang 4 Hari di Perairan SBT
Setelah hilang selama empat hari di laut, seorang nelayan asal Pulau Banda Neira ditemukan selamat di perairan Seram Bagian Timur berkat operasi pencarian SAR gabungan.

Seorang nelayan asal Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, bernama Jawan Salasa (56) ditemukan selamat setelah hilang selama empat hari di laut. Ia ditemukan oleh nelayan Dusun Namalalat, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), pada Jumat, 21 Maret 2025 pukul 10.00 WIT, sekitar 47,5 nautical mile dari Pulau Banda. Penemuan ini mengakhiri operasi pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan yang telah berlangsung selama empat hari.
Jawan Salasa dilaporkan melaut sendirian sejak 19 Maret 2025 di sekitar perairan Pulau Hatta, Kabupaten Maluku Tengah, dan tidak kunjung kembali. Kehilangan kontak dengan nelayan tersebut memicu Tim SAR Gabungan dari Pos SAR Banda untuk segera melakukan pencarian. Tim SAR gabungan terdiri dari Pos SAR Banda, Polairud Polda Maluku, Pos Lanal Banda, Polsek Banda, Babinsa Pulau Hatta, dan keluarga korban.
Operasi pencarian yang dilakukan selama tiga hari pertama belum membuahkan hasil. Namun, informasi mengenai kecelakaan laut ini disebarluaskan hingga ke Masohi, ibu kota Kabupaten Maluku Tengah, dan Kabupaten SBT, mempertimbangkan arah arus laut dan angin yang diperkirakan mengarah ke wilayah SBT. Upaya pencarian kemudian dilanjutkan pada hari keempat, dan akhirnya membuahkan hasil yang menggembirakan.
Operasi Pencarian dan Pertolongan
Tim SAR Gabungan terus berupaya maksimal dalam pencarian Jawan Salasa. Mereka menyisir perairan sekitar Pulau Hatta dan sekitarnya. Meskipun tantangan cuaca dan luasnya wilayah pencarian, tim SAR tetap gigih dan tidak putus asa. Koordinasi yang baik antar instansi terkait juga menjadi kunci keberhasilan operasi ini.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Maluku, Muhamad Arafah, mengungkapkan rasa syukurnya atas ditemukannya Jawan Salasa. "Korban ditemukan dalam kondisi terombang-ambing," kata Arafah. Penemuan ini menunjukkan pentingnya kerja sama dan koordinasi dalam operasi SAR.
Informasi mengenai penemuan korban diterima pada pukul 05.40 WIT dini hari tanggal 22 Maret 2025 dari Kabupaten SBT. Nelayan Dusun Namalalat menemukan Jawan Salasa dan segera mengevakuasinya ke Desa Werinama, SBT, untuk mendapatkan perawatan.
Evakuasi dan Penyerahan kepada Keluarga
Setelah mendapatkan perawatan awal di Desa Werinama, Jawan Salasa kemudian dievakuasi oleh keluarganya menggunakan longboat menuju Pulau Banda. Proses evakuasi berjalan lancar dan Jawan Salasa tiba di Pulau Banda pada pukul 20.42 WIT tanggal 21 Maret 2025. Ia langsung diserahkan kepada pihak keluarganya dalam keadaan selamat.
Keberhasilan operasi SAR ini menunjukkan pentingnya kerja sama dan koordinasi antar instansi terkait. Keuletan dan kegigihan tim SAR dalam melakukan pencarian juga patut diapresiasi. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi para nelayan untuk selalu memperhatikan keselamatan saat melaut.
Kronologi singkat:
• Jawan Salasa melaut sendirian di perairan Pulau Hatta pada 19 Maret 2025.
• Hilang kontak dan dilaporkan hilang.
• Tim SAR gabungan melakukan pencarian selama empat hari.
• Ditemukan selamat oleh nelayan di perairan SBT pada 21 Maret 2025.
• Dievakuasi ke Desa Werinama, lalu ke Pulau Banda dan diserahkan kepada keluarga.
Kisah penyelamatan Jawan Salasa ini menjadi bukti nyata bahwa kerja sama dan kegigihan dapat menghasilkan hasil yang positif, bahkan dalam situasi yang sulit dan penuh tantangan. Semoga kejadian ini juga menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam setiap aktivitas, terutama di laut yang penuh dengan risiko.