Nelayan Mukomuko Selamat dari Karam Perahu Akibat Ombak Besar

Tiga nelayan di Mukomuko, Bengkulu, selamat setelah perahu mereka karam diterjang ombak besar pada Sabtu siang, dengan kerugian ditaksir mencapai Rp10 juta.

Musibah karamnya perahu nelayan di perairan Mukomuko, Bengkulu, Sabtu siang, menyita perhatian. Tiga nelayan asal Kelurahan Koto Jaya berhasil selamat setelah perahu mereka diterjang ombak besar dan karam sekitar pukul 11.00 WIB. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan nelayan terhadap kondisi cuaca ekstrim di laut.

Menurut keterangan Iptu Dedi Napitupulu, Kepala Kepolisian Sektor Kota Mukomuko, para nelayan berhasil diselamatkan oleh rekan-rekannya menggunakan kapal nelayan lain. Kejadian bermula saat Samsul Bahri (67), Yuda Saputra (25), dan Kacik (45) melaut sekitar pukul 05.00 WIB. Saat di tengah laut, jaring mereka tersangkut mesin kapal, membuat perahu rentan terhadap hantaman ombak.

Ombak besar yang menerjang kemudian mengakibatkan perahu tersebut terbalik dan karam. Salah satu nelayan sempat menghubungi keluarganya untuk meminta bantuan. Informasi ini kemudian sampai ke pihak kepolisian dan masyarakat. Keluarga korban bersama nelayan lain segera melakukan evakuasi menggunakan beberapa kapal.

Berkat usaha bersama, ketiga nelayan berhasil diselamatkan. Namun, musibah ini menimbulkan kerugian materiil sekitar Rp10 juta bagi para nelayan yang mengalami kecelakaan laut. Kerugian tersebut mencakup kerusakan perahu dan peralatan penangkapan ikan. Polisi menghimbau agar para nelayan meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca, khususnya gelombang tinggi yang kerap terjadi di perairan Mukomuko.

Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang dan masyarakat. Pentingnya pelatihan dan edukasi keselamatan bagi nelayan, serta pemantauan cuaca secara berkala, menjadi langkah krusial untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang. Semoga kejadian ini juga menjadi pelajaran berharga bagi seluruh nelayan di wilayah tersebut agar selalu memprioritaskan keselamatan di tengah laut.