Nelayan Hilang Ditemukan Tewas Setelah Perahu Karam di Bangkalan
Tim gabungan menemukan jasad nelayan Muhammad Nari (47) di Bangkalan, Jawa Timur, setelah perahunya karam diterjang ombak besar pada 30 Januari 2025; dua rekannya selamat.
![Nelayan Hilang Ditemukan Tewas Setelah Perahu Karam di Bangkalan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/01/200049.636-nelayan-hilang-ditemukan-tewas-setelah-perahu-karam-di-bangkalan-1.jpg)
Bangkalan, Jawa Timur kembali berduka. Seorang nelayan, Muhammad Nari (47), ditemukan tewas setelah perahunya karam di perairan Bangkalan. Jasadnya ditemukan tim gabungan BPBD, Basarnas, Polair, dan TNI pada Sabtu pagi pukul 09.30 WIB, tersangkut di pohon mangrove di Desa Tolbuk, Kecamatan Klampis.
Pencarian dan Evakuasi
Kepala Satuan Polisi Air (Satpolair) Polres Bangkalan, Iptu Muarif, membenarkan penemuan jenazah tersebut. Setelah dievakuasi, jenazah langsung dibawa ke rumah duka di Kampung Bandaran, Kelurahan Pejagan. Pihak keluarga telah menerima kejadian ini sebagai musibah dan telah meminta dilakukan otopsi.
Kronologi Kecelakaan
Tragedi ini bermula pada Kamis, 30 Januari 2025, sekitar pukul 02.00 WIB. Muhammad Nari melaut bersama dua rekannya, Rafel Anggara Putra (23) dan Moh Adiem (31). Sekitar pukul 05.00 WIB, saat mereka berada di Perairan Karang Jamuang dan sedang menebar jaring, ombak besar dan angin kencang menerjang perahu mereka hingga karam.
Nasib Para Nelayan
Rafel dan Adiem berhasil selamat. Mereka berhasil memegang jerigen kosong saat perahu terbalik dan terombang-ambing selama sekitar tujuh jam sebelum akhirnya terdampar di perairan Klampis. Namun, nahas bagi Muhammad Nari yang ditemukan meninggal dunia.
Insiden Lain di Hari yang Sama
Kecelakaan ini bukan satu-satunya insiden yang terjadi di perairan Bangkalan pada 30 Januari 2025. Pada hari yang sama, perahu nelayan milik Musawir (45) juga tenggelam di perairan Pantai Desa Sabiyan. Musawir dan anaknya, Jaka Putra (13), berhasil selamat berkat bantuan nelayan lain. Perahu mereka dihantam ombak setinggi 1,5 meter hingga oleng dan terbalik.
Kesimpulan
Dua peristiwa kecelakaan laut yang terjadi pada hari yang sama di Bangkalan ini menyoroti bahaya yang dihadapi para nelayan. Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi kondisi cuaca ekstrem di laut.