Nixon LP Napitupulu Kembali Nahkodai BTN, Target Aset Rp500 Triliun
RUPST Bank BTN tunjuk Nixon LP Napitupulu kembali sebagai Direktur Utama, melanjutkan kiprahnya di perbankan dan menargetkan aset Rp500 triliun.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Tabungan Negara (BTN) pada Rabu, 26 Maret, resmi menetapkan Nixon Lambok Pahotan Napitupulu sebagai Direktur Utama. Keputusan ini menandai kembalinya beliau ke posisi puncak kepemimpinan di BTN, jabatan yang telah diembannya sejak 16 Maret 2023. Penunjukan ini menandai kepercayaan pemegang saham atas kepemimpinan dan pengalaman Nixon dalam memajukan Bank BTN.
Nixon Napitupulu bukanlah sosok baru di BTN. Ia telah malang melintang di berbagai posisi strategis di bank tersebut. Perjalanan kariernya yang gemilang di BTN diawali dari Direktur Collection, Asset Management & Legal (Maret 2017 - Maret 2018), kemudian Direktur Collection & Asset (Maret 2018 - Mei 2019). Bahkan, pada periode Mei - November 2019, ia mengemban dua jabatan penting sekaligus sebagai Direktur Collection & Asset Management merangkap Direktur Finance, Planning & Treasury.
Setelahnya, kariernya terus menanjak. Ia menjabat sebagai Direktur Finance, Planning & Treasury (November 2019 - Maret 2021), kemudian Wakil Direktur Utama (Maret 2021 - Maret 2023), dan terakhir Direktur sebelum kembali menjabat Direktur Utama. Pengalamannya yang luas dan jejak karier yang konsisten menjadi modal berharga dalam memimpin BTN ke depan.
Karier Cemerlang Sebelum Bergabung dengan BTN
Sebelum berkontribusi di BTN, Nixon Napitupulu telah membangun karier yang solid di dunia perbankan. Ia memulai perjalanan kariernya di PT Bank Ekspor Impor (Persero) pada tahun 1995. Setelah itu, ia bergabung dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tahun 1999, menjabat sebagai Manager Business Performance Management Group, dan kemudian Group Head of Corporate Secretary Bank Mandiri Group pada tahun 2013-2014. Puncak kariernya di Bank Mandiri adalah saat ia dipercaya menjadi Direktur Utama PT Bank Mandiri Taspen pada periode 2015-2017.
Lulusan jurusan Ekonomi Akuntansi Universitas Sumatera Utara (USU) ini juga memiliki pengalaman di luar jabatan direksi. Sebagai bukti komitmennya terhadap pengembangan institusi, ia pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Dana Pensiun Bank BTN sejak September 2021. Pengalaman yang beragam ini menunjukkan kemampuannya dalam mengelola berbagai aspek bisnis, mulai dari operasional hingga manajemen keuangan.
Pria kelahiran Medan, 1969 ini, memiliki rekam jejak yang jelas dan konsisten dalam dunia perbankan. Kombinasi antara pengalaman di berbagai institusi perbankan terkemuka dan pencapaian di BTN menjadikannya sosok yang tepat untuk memimpin bank tersebut.
Kinerja BTN dan Target ke Depan
Pada tahun 2024, BTN membukukan laba bersih sebesar Rp3 triliun, meskipun mengalami penurunan sekitar 14 persen dibandingkan dengan tahun 2023 yang mencapai Rp3,5 triliun. Namun, dari sisi intermediasi, BTN menunjukkan kinerja yang positif. Penyaluran kredit dan pembiayaan sepanjang tahun 2024 mencapai Rp357,97 triliun, tumbuh 7,3 persen secara tahunan. Pertumbuhan yang solid juga terlihat pada penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp381,67 triliun, meningkat 9,1 persen secara tahunan.
Dengan kinerja yang cukup baik tersebut, BTN optimistis dapat mencapai target aset sebesar Rp500 triliun pada tahun ini. Optimisme ini didorong oleh pertumbuhan kredit dan DPK yang solid serta strategi bisnis yang tepat sasaran. Kepemimpinan Nixon Napitupulu diharapkan dapat semakin memperkuat kinerja BTN dan mencapai target tersebut.
Di bawah kepemimpinan Nixon, BTN diharapkan mampu mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya di tengah tantangan perekonomian global. Pengalaman dan rekam jejaknya yang mumpuni menjadi modal utama dalam menghadapi tantangan tersebut dan membawa BTN menuju kesuksesan yang lebih besar.
Dengan pengalamannya yang luas dan rekam jejak yang cemerlang, Nixon Napitupulu diharapkan dapat membawa Bank BTN mencapai target yang telah ditetapkan dan terus berkontribusi pada perekonomian Indonesia.