Putrama Wahju Setyawan Resmi Dirut BNI, Alexandra Askandar Jadi Wadirut
RUPST BNI menetapkan Putrama Wahju Setyawan sebagai Direktur Utama dan Alexandra Askandar sebagai Wakil Direktur Utama, menggantikan Royke Tumilaar dan jajaran direksi lainnya.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) yang digelar di Menara BNI, Jakarta, Rabu (26/3), resmi menetapkan Putrama Wahju Setyawan sebagai Direktur Utama (Dirut) dan Alexandra Askandar sebagai Wakil Direktur Utama (Wadirut). Pengumuman ini mengakhiri masa jabatan Royke Tumilaar sebagai Dirut BNI.
Putrama, seorang bankir berpengalaman di BNI, sebelumnya menjabat sebagai Direktur sebelum bertugas di PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) pada periode 2020-2022. Ia kembali ke BNI pada 2022 dan diangkat sebagai Wakil Direktur Utama pada Maret 2024 sebelum akhirnya menduduki posisi puncak di perusahaan tersebut.
Sementara itu, Alexandra Askandar, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), kini akan memimpin BNI sebagai Wadirut. Pergantian kepemimpinan ini turut melibatkan beberapa direktur lainnya, termasuk Novita Widya Anggraini, David Pirzada, dan Ronny Venir, yang masa jabatannya telah berakhir.
Pergantian Jajaran Direksi BNI
Pergantian direksi BNI ini menandai babak baru bagi salah satu bank terbesar di Indonesia. Novita Widya Anggraini dan David Pirzada, yang sebelumnya bergabung dari Bank Mandiri di era kepemimpinan Royke Tumilaar, telah menyelesaikan masa tugasnya. Novita kembali ke Bank Mandiri untuk menjabat sebagai Direktur Keuangan.
Ronny Venir, seorang bankir senior BNI, juga mengakhiri masa jabatannya. Pergantian ini menunjukkan dinamika kepemimpinan di sektor perbankan Indonesia dan upaya untuk terus beradaptasi dengan perkembangan industri.
Keputusan RUPST ini diharapkan dapat membawa BNI menuju kinerja yang lebih baik di masa mendatang. Putrama dan Alexandra diharapkan dapat membawa inovasi dan strategi baru untuk menghadapi tantangan global.
Kinerja Keuangan BNI yang Solid
RUPST juga membahas kinerja keuangan BNI sepanjang tahun 2024 yang menunjukkan hasil positif. Laba bersih perusahaan mencapai angka Rp21,5 triliun, meningkat 2,87 persen dibandingkan tahun sebelumnya (Rp20,9 triliun). Pertumbuhan ini didorong oleh keberhasilan transformasi digital yang meningkatkan tabungan sebesar 11 persen secara tahunan, dari Rp232 triliun pada 2023 menjadi Rp258 triliun pada 2024.
Transformasi digital ini menjadi salah satu kunci keberhasilan BNI dalam meningkatkan profitabilitas. Hal ini menunjukkan komitmen BNI untuk terus berinovasi dan memberikan layanan terbaik kepada nasabahnya.
Keberhasilan ini menjadi modal penting bagi kepemimpinan baru dalam melanjutkan strategi pertumbuhan BNI. Diharapkan, Putrama dan Alexandra dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja positif ini di tahun-tahun mendatang.
Penyesuaian Jadwal RUPST
RUPST BNI yang semula dijadwalkan pada 13 Maret 2025, diundur menjadi 26 Maret 2025. Penundaan ini sejalan dengan penyesuaian jadwal RUPST bank-bank lain di Himbara (Himpunan Bank Milik Negara), seperti BRI (24 Maret), Bank Mandiri (25 Maret), dan BTN (26 Maret).
Penyesuaian jadwal ini bertujuan untuk memastikan seluruh kebijakan yang diambil sesuai dengan regulasi terbaru dan memberikan waktu yang cukup bagi masing-masing perseroan untuk mempersiapkan agenda rapat dengan lebih matang. Hal ini menunjukkan komitmen Himbara untuk menjalankan tata kelola perusahaan yang baik dan transparan.
Dengan adanya pergantian kepemimpinan dan kinerja keuangan yang solid, BNI diharapkan dapat terus berkontribusi pada perekonomian Indonesia dan memberikan layanan perbankan terbaik bagi masyarakat.