Normalisasi Sungai Jadi Fokus Gubernur Kalbar di Hari Pertama Kerja

Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, memprioritaskan normalisasi sungai dan parit untuk mencegah banjir di provinsi tersebut, dengan kerjasama pemerintah daerah dan kesadaran masyarakat.

Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, memulai masa jabatan barunya dengan fokus utama pada normalisasi sungai dan parit di seluruh provinsi. Langkah ini diambil sebagai respon terhadap tingginya sedimentasi yang menyebabkan banjir besar dan menghambat aliran air di beberapa daerah Kalimantan Barat. Hal ini diungkapkan langsung oleh Gubernur Norsan pada hari Senin di Pontianak, menandai dimulainya upaya pencegahan bencana banjir yang lebih konkret.

Menurut Gubernur Norsan, sedimentasi yang tinggi telah menyebabkan pendangkalan sungai dan parit. Akibatnya, ketika musim hujan tiba, luapan air menjadi lebih besar dan membutuhkan waktu lebih lama untuk surut. "Sedimentasi yang tinggi di beberapa daerah telah menyebabkan banjir besar dan menghambat aliran air, sehingga dibutuhkan langkah konkret dalam upaya pencegahan bencana di masa mendatang," tegas Ria Norsan.

Ia menambahkan bahwa program normalisasi sungai ini akan menjadi prioritas utama pemerintahannya. Kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah kabupaten/kota dan instansi terkait, akan menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan demikian, diharapkan Kalimantan Barat akan lebih siap menghadapi musim hujan dan potensi banjir di masa mendatang.

Normalisasi Sungai dan Kerjasama Antar Pihak

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan segera melakukan evaluasi untuk menentukan titik-titik prioritas normalisasi sungai. Proses ini akan melibatkan berbagai instansi terkait untuk memastikan efektivitas dan efisiensi program. Gubernur Norsan menekankan pentingnya kerjasama yang erat antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan instansi terkait dalam pelaksanaan program ini.

Selain normalisasi sungai, perbaikan sistem drainase di daerah rawan banjir juga akan menjadi fokus utama. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas saluran air dan mengurangi risiko banjir di masa mendatang. Gubernur Norsan optimistis bahwa dengan kolaborasi yang baik, program ini akan berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Lebih lanjut, Gubernur Norsan juga mengajak seluruh masyarakat Kalimantan Barat untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan sungai dan drainase. Ia menekankan bahwa pencegahan banjir tidak hanya bergantung pada infrastruktur, tetapi juga pada kesadaran bersama untuk tidak membuang sampah sembarangan. Partisipasi masyarakat sangat penting untuk keberhasilan program ini.

Kesadaran Masyarakat dan Solusi Berkelanjutan

Gubernur Norsan menyadari bahwa masalah banjir di Kalimantan Barat merupakan masalah kompleks yang membutuhkan solusi terpadu. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan banjir. Dengan menggabungkan perbaikan infrastruktur dan peningkatan kesadaran masyarakat, diharapkan Kalimantan Barat dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berkelanjutan.

Meskipun menjabat sebagai Gubernur, Ria Norsan bukanlah sosok baru di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Ia menyatakan bahwa pengalamannya di pemerintahan sebelumnya akan sangat membantu dalam menjalankan tugas barunya. "Hari pertama bekerja sebenarnya saya orang lama dengan jabatan baru. Itu saja. Jadi, dengan OPD sudah kenal. Hanya tinggal menyesuaikan saja lagi," ujarnya.

Dengan fokus pada infrastruktur pengendalian banjir dan sinergi antara pemerintah serta masyarakat, Ria Norsan optimistis bahwa upaya normalisasi sungai ini akan memberikan dampak positif bagi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan warga Kalimantan Barat. Program ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam melindungi warganya dari bencana alam dan membangun Kalimantan Barat yang lebih baik.