NTB Dorong Penanaman Kemiri: Hijaukan Lahan dan Dongkrak Ekonomi
Pemerintah Provinsi NTB mengajak masyarakat menanam pohon kemiri untuk menghijaukan lahan kritis, sekaligus meningkatkan perekonomian karena tingginya nilai ekonomis biji kemiri.
Mataram, 13 Januari 2024 - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meluncurkan inisiatif menarik: mengajak masyarakat menanam pohon kemiri untuk menghijaukan lahan-lahan kritis di daerah. Langkah ini diharapkan tidak hanya memperbaiki lingkungan, tetapi juga memberikan dampak positif pada perekonomian daerah.
Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi, menjelaskan bahwa penanaman pohon kemiri merupakan investasi jangka panjang bagi lingkungan dan alam. Lebih dari sekadar penghijauan, inisiatif ini diyakini mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian masyarakat NTB. Hal ini dikarenakan biji kemiri memiliki nilai ekonomi tinggi dan permintaan global yang cukup besar.
Keuntungan ekonomi dari pohon kemiri tidak hanya terbatas pada penjualan biji mentah. Gita Ariadi menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas dalam mengolah biji kemiri menjadi produk turunan bernilai tambah. Potensi pengembangan produk olahan kemiri sangat besar, mulai dari minyak kemiri hingga tepung kemiri yang dapat memenuhi permintaan pasar kosmetik, farmasi, dan kuliner.
"Kemiri punya nilai ekonomi yang tinggi, pasarnya terbuka luas. Mari kita massalkan penanamannya, terutama di lahan-lahan hutan yang gundul," ajak Gita Ariadi.
Dukungan terhadap inisiatif ini juga datang dari berbagai pihak. Sebuah jurnal ilmiah dari Universitas Pendidikan Mandalika (2021) mencatat bahwa seluruh bagian pohon kemiri di BKPH Tambora, Kabupaten Bima, NTB, dimanfaatkan oleh masyarakat. Mulai dari batang dan daun untuk obat tradisional, tempurung biji sebagai bahan baku obat nyamuk bakar dan arang, hingga biji kemiri untuk bumbu masak dan kosmetik.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry Harahap, menambahkan bahwa komoditas kemiri berpotensi besar menjadi penggerak ekonomi masyarakat, khususnya di kawasan hutan. Hal ini sejalan dengan data BPS tahun 2020 yang menunjukkan luas lahan perkebunan kemiri di NTB mencapai 2.254 hektare dengan produksi biji kemiri mencapai 1.878 ton per tahun.
Inisiatif penanaman pohon kemiri ini merupakan langkah strategis yang mengintegrasikan upaya pelestarian lingkungan dan peningkatan ekonomi. Dengan potensi ekonomi yang besar dan manfaat lingkungannya yang signifikan, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat NTB di masa mendatang.