NTB Dorong Pengelolaan Hiu Paus di Teluk Saleh Secara Berkelanjutan
Pemerintah Provinsi NTB mendorong pengelolaan berkelanjutan habitat hiu paus di Teluk Saleh untuk memastikan akses generasi mendatang terhadap sumber daya alam tersebut, menjadikan Teluk Saleh sebagai kawasan konservasi utama hiu paus.

Mataram, 5 Maret 2024 - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) gencar mendorong pengelolaan habitat hiu paus di Teluk Saleh secara berkelanjutan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa generasi mendatang tetap dapat menikmati kekayaan sumber daya alam yang berharga ini. Upaya ini melibatkan masyarakat sekitar dan kearifan lokal dalam pengelolaan berkelanjutan hiu paus di Teluk Saleh.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan NTB, Muslim, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari upaya menjadikan Teluk Saleh sebagai kawasan konservasi utama hiu paus. "Kami menghadirkan peran masyarakat setempat, termasuk kearifan sosial, yang ada di lokasi-lokasi dekat komunitas hiu paus untuk bisa mengelola keberadaan ikan itu secara berkelanjutan," ungkap Muslim dalam sebuah pernyataan di Mataram, Rabu.
Proses penetapan kawasan konservasi ini melibatkan berbagai tahapan, termasuk diskusi kelompok terpumpun yang telah dilakukan di Pulau Lombok, Sumbawa, dan Dompu untuk mengumpulkan informasi dan masukan dari berbagai pihak. Informasi ini sangat krusial dalam menentukan strategi pengelolaan yang tepat dan efektif.
Teluk Saleh: Surga Hiu Paus di NTB
Teluk Saleh, yang terletak di jantung Indo-Pasifik, merupakan habitat penting bagi hiu paus. Dengan luas mencapai 1.459 kilometer persegi, teluk ini membentang di bagian utara Pulau Sumbawa dan menjadi rumah bagi populasi hiu paus yang signifikan. Hasil riset Yayasan Konservasi Indonesia (2017-2022) menunjukkan bahwa Teluk Saleh memiliki 108 individu hiu paus, menjadikannya habitat hiu paus terbesar kedua di Indonesia setelah Teluk Cenderawasih.
Proses penetapan kawasan konservasi hiu paus di Teluk Saleh masih berlangsung. Pemerintah Provinsi NTB berencana untuk menetapkan zona inti yang dilindungi sepenuhnya, di mana aktivitas yang dapat mengganggu hiu paus, seperti penangkapan ikan dan aktivitas wisata yang merusak, akan dilarang. Zona ini akan difokuskan sebagai tempat makan dan pemijahan hiu paus.
"Titik-titik yang sudah kami masukkan ke dalam rencana kerja untuk kami deliniasi ruangnya menjadi kawasan konservasi," tambah Muslim menjelaskan langkah-langkah yang sedang dilakukan pemerintah daerah.
Manfaat Konservasi bagi Masyarakat Lokal
Pemerintah NTB berharap bahwa upaya konservasi ini tidak hanya melindungi ekosistem hiu paus, ikan karang, dan predator besar lainnya, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi masyarakat lokal. Masyarakat sekitar Teluk Saleh banyak yang menggantungkan hidup pada kegiatan perikanan dan pariwisata. Dengan pengelolaan yang berkelanjutan, diharapkan kesejahteraan mereka dapat meningkat seiring dengan terjaganya kelestarian lingkungan.
Konservasi yang efektif akan memastikan keberlanjutan sumber daya perikanan dan daya tarik wisata Teluk Saleh, sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menyeimbangkan pelestarian lingkungan dengan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Lebih lanjut, pemerintah juga akan memastikan partisipasi aktif masyarakat lokal dalam pengelolaan kawasan konservasi ini. Dengan melibatkan masyarakat, diharapkan upaya konservasi akan lebih efektif dan berkelanjutan.
Kesimpulan
Inisiatif Pemprov NTB untuk melindungi hiu paus di Teluk Saleh merupakan langkah penting dalam menjaga keanekaragaman hayati Indonesia. Pengelolaan yang berkelanjutan, dengan melibatkan masyarakat lokal, akan memastikan bahwa kekayaan alam ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Upaya ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui pengembangan pariwisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.