Pusat Edukasi Hiu Paus Teluk Saleh Resmi Dibuka: Langkah Besar Konservasi Laut
Sebuah pusat edukasi hiu paus di Teluk Saleh, Sumbawa, NTB, resmi dibuka untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi spesies tersebut dan mendukung ekowisata berkelanjutan, berkat kolaborasi antara YKI, Kedutaan Besar Prancis, da
Sebuah pusat edukasi hiu paus telah resmi dibuka di Desa Labuan Jambu, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada awal Februari 2024. Fasilitas ini berfokus pada Rhincodon typus, atau hiu paus, spesies karismatik yang menghuni perairan Teluk Saleh. Pembukaan pusat edukasi ini menandai langkah signifikan dalam upaya konservasi hiu paus di wilayah tersebut.
Inisiatif ini diprakarsai oleh Yayasan Konservasi Indonesia (YKI), didukung penuh oleh Kedutaan Besar Perancis dan Pemerintah Provinsi NTB. Tujuan utama pusat edukasi ini adalah untuk mengedukasi masyarakat luas mengenai peran ekologis hiu paus, ancaman yang dihadapinya, dan upaya perlindungan yang diperlukan. Informasi yang tersedia meliputi perilaku, habitat, hingga hasil penelitian ilmiah terbaru tentang hiu paus di Teluk Saleh.
Meizani Irmadhiany, Ketua Dewan Pengurus YKI, menjelaskan bahwa pusat edukasi ini akan memberikan wawasan yang lebih luas tentang pentingnya hiu paus bagi ekosistem pesisir dan laut, serta bagi ekonomi lokal. Dengan memahami peran vital hiu paus, diharapkan masyarakat dapat lebih aktif berpartisipasi dalam konservasi.
Informasi yang dipaparkan di pusat edukasi meliputi berbagai ancaman yang dihadapi hiu paus, ikan terbesar di dunia ini. Harapannya, pengunjung dapat memahami ancaman tersebut dan turut serta dalam upaya pelestariannya. Selain itu, pusat edukasi ini juga memaparkan pentingnya ekowisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Dukungan Pemerintah Prancis, menurut Duta Besar Fabien Penone, merupakan wujud nyata dari kerja sama panjang antara Prancis dan Indonesia di bidang kelautan. Kedua negara, sebagai negara maritim besar, memiliki peran strategis dalam menjaga keberagaman hayati laut dan pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan. Pembentukan kawasan perlindungan laut berbasis hiu paus di Teluk Saleh menjadi contoh nyata kolaborasi tersebut.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, Muslim, menilai pusat edukasi ini sebagai langkah besar bagi NTB, khususnya warga Sumbawa, dalam berkontribusi terhadap pelestarian kekayaan laut. Beliau menekankan bahwa hiu paus di Teluk Saleh merupakan aset penting bagi ekowisata berbasis konservasi, dan dukungan internasional seperti dari Kedutaan Besar Prancis menunjukkan bahwa perlindungan alam menjadi tanggung jawab global.
Pusat edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran, terutama generasi muda, tentang pentingnya perlindungan ekosistem laut. Pada bulan Juni 2024, Kedutaan Besar Prancis memberikan hibah sebesar 500.000 Euro kepada YKI untuk pengelolaan kawasan konservasi perairan berbasis hiu paus di Teluk Saleh. Kawasan ini telah diakui oleh IUCN Shark Specialist Group sebagai kawasan penting bagi hiu paus, berfungsi sebagai tempat mencari makan dan koridor pergerakan di Kepulauan Sunda Kecil.
Dengan adanya pusat edukasi ini, diharapkan upaya konservasi hiu paus di Teluk Saleh akan semakin terdukung, dan ekowisata yang berkelanjutan dapat terwujud. Kolaborasi antara berbagai pihak, baik lokal maupun internasional, menjadi kunci keberhasilan upaya ini.