Harmonisasi Hiu Paus dan Manusia di Teluk Saleh, Sumbawa
Ekspedisi riset mengungkap harmoni unik antara hiu paus dan manusia di Teluk Saleh, Sumbawa, mendorong upaya konservasi dan ekowisata berkelanjutan untuk melindungi spesies ikonik ini.

Teluk Saleh, Sumbawa: Surga Hiu Paus Terancam?
Pada Oktober 2024, sebelas peneliti dari berbagai disiplin ilmu melakukan ekspedisi di Teluk Saleh, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Tujuannya mulia: memahami kehidupan hiu paus (Rhincodon typus) dan bagaimana menjaga kelestariannya di tengah interaksi intensif dengan manusia. Ekspedisi ini menemukan fakta menarik tentang hubungan unik antara hiu paus dan nelayan lokal, serta tantangan konservasi yang dihadapi.
Kehidupan Harmonis Hiu Paus dan Nelayan
Di Teluk Saleh, hiu paus dan manusia hidup berdampingan. Hiu paus sering berkumpul di sekitar kapal bagan nelayan, memakan ikan-ikan kecil dan udang rebon yang terlepas. Hubungan simbiosis ini menjadi dasar bagi upaya konservasi yang tengah digalakkan.
Iqbal Herwata, Focal Species Conservation Senior Manager dari Yayasan Konservasi Indonesia (KI), menjelaskan, "Kami ingin memberikan bukti manfaat membangun kawasan konservasi hiu paus. Ekspedisi ini mendata keanekaragaman ikan, terumbu karang, dan kesehatan mangrove sebagai sumber makanan hiu paus."
Selama delapan hari, para peneliti menemukan 570 spesies ikan dan mengungkap alasan hiu paus berada di Teluk Saleh: mencari makan dan perlindungan. Mereka juga memantau plankton, predator puncak, dan kondisi terumbu karang, menemukan bahwa Teluk Saleh memiliki tutupan terumbu karang yang signifikan.
Teluk Saleh: Habitat dan Area Pengasuhan Hiu Paus
Teluk Saleh, terletak di jantung Indo-Pasifik, merupakan habitat hiu paus terbesar kedua di Indonesia setelah Teluk Cenderawasih. Penelitian tahun 2017-2022 mengidentifikasi 108 individu hiu paus di teluk ini, termasuk banyak hiu paus muda (rata-rata enam meter) yang didominasi jantan. Teluk Saleh yang semi tertutup oleh Pulau Mojo memberikan perlindungan alami bagi hiu paus dari ancaman laut lepas.
Hiu paus yang baru lahir berukuran kecil (40-50 sentimeter) dan dapat tumbuh hingga 18 meter. Penemuan anak hiu paus oleh nelayan lokal menunjukkan bahwa Teluk Saleh juga merupakan area pengasuhan. Sumber makanan melimpah dan perlindungan alami membuat 77 persen populasi hiu paus di Teluk Saleh kembali beberapa kali dalam 5-6 tahun, bahkan hingga 10 kali.
Upaya Konservasi dan Zonasi
Konservasi Indonesia dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat sedang menyusun rencana zonasi kawasan konservasi untuk melindungi hiu paus. Zonasi ini bertujuan untuk menghindari konflik antara aktivitas nelayan, pariwisata, dan perlindungan hiu paus. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, Muslim, menekankan manfaat jangka panjang konservasi bagi masyarakat lokal.
Saat ini, hanya 23 persen (6.000 hektare) dari area penambatan hiu paus yang berada di bawah perlindungan kawasan konservasi. Perluasan kawasan perlindungan sangat penting untuk menjaga habitat hiu paus secara optimal.
Ekowisata Berkelanjutan: Tantangan dan Peluang
Ekowisata hiu paus di Teluk Saleh berkembang pesat, menarik puluhan ribu wisatawan setiap tahun. Namun, pertumbuhan pariwisata juga menghadirkan tantangan. Jumlah wisatawan yang menyelam atau berenang dibatasi untuk kenyamanan hiu paus. Operator wisata juga diingatkan untuk tidak menyentuh hiu paus agar tidak membuatnya merasa terancam.
Amehr Hakim, Kepala Sub Direktorat Penataan Kawasan Konservasi Kementerian Kelautan dan Perikanan, menekankan pentingnya sosialisasi tentang kawasan konservasi kepada operator wisata. "Jangan sampai kita fokus pada wisata, tapi lupa bahwa ini area hidup mereka yang kita jaga," katanya. Hiu paus dilindungi penuh di Indonesia (Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/KEPMEN-KP/2013).
Menjaga kelestarian hiu paus di Teluk Saleh membutuhkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat lokal, dan wisatawan. Penting untuk menjaga ekosistem perairan dengan menghindari pencemaran dan penangkapan ikan ilegal. Ekowisata berkelanjutan adalah kunci untuk memastikan harmoni antara manusia dan hiu paus tetap terjaga untuk generasi mendatang.