OJK Genjot Perdagangan Bursa Karbon Lewat Workshop dan FGD
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) giat menggelar workshop, FGD, dan sosialisasi untuk mendorong partisipasi aktif pelaku usaha dan masyarakat dalam perdagangan karbon di Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon), dengan target volume perdagangan 500.000-750.000 ton.
![OJK Genjot Perdagangan Bursa Karbon Lewat Workshop dan FGD](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/220236.154-ojk-genjot-perdagangan-bursa-karbon-lewat-workshop-dan-fgd-1.jpeg)
Jakarta, 7 Februari 2025 - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya meningkatkan aktivitas perdagangan di Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon). Langkah konkret yang dilakukan adalah dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan, mulai dari seminar dan workshop hingga Focus Group Discussion (FGD) dan program edukasi. Inisiatif ini bertujuan untuk menarik minat pelaku usaha, pengembang proyek, dan masyarakat luas untuk berpartisipasi aktif dalam pasar karbon.
Dorongan Aktif OJK untuk Pasar Karbon
Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon (PMDK) OJK, Inarno Djajadi, dalam Konferensi Pers RDKB Desember 2024, strategi kolaboratif menjadi kunci keberhasilan. OJK aktif menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk kementerian, lembaga negara, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), IDX Carbon, dan sektor swasta. Tujuannya jelas: menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan perdagangan karbon.
Selain rangkaian kegiatan sosialisasi dan edukasi, OJK juga berkomitmen untuk secara berkala melakukan pengembangan dan pengawasan perdagangan unit karbon di IDX Carbon. Hal ini penting untuk memastikan integritas dan keberlanjutan pasar karbon. Koordinasi dan kerjasama lintas sektor, khususnya dengan kementerian terkait, menjadi fokus utama untuk menjaga keseimbangan supply dan demand.
Target Agresif IDX Carbon di 2025
Bursa Karbon Indonesia memasang target yang cukup ambisius untuk tahun 2025. Mereka menargetkan volume perdagangan unit karbon mencapai 500.000 hingga 750.000 ton CO2 ekuivalen (tCO2e). Tidak hanya itu, IDX Carbon juga menargetkan jumlah pengguna jasa mencapai 200, baik dari dalam maupun luar negeri. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, menyampaikan optimismenya terkait pencapaian target tersebut.
Sebagai gambaran, hingga 17 Januari 2025, volume perdagangan unit karbon di IDX Carbon telah mencapai 1.131.000 ton CO2e secara kumulatif. Tercatat sebanyak 104 pengguna jasa dengan total nilai transaksi mencapai Rp56,86 miliar. Data ini menunjukkan potensi pasar karbon Indonesia yang cukup menjanjikan.
Strategi Jangka Panjang OJK
OJK menyadari pentingnya peran edukasi dan sosialisasi dalam mendorong partisipasi masyarakat dalam perdagangan karbon. Oleh karena itu, OJK akan terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran publik mengenai pentingnya peran pasar karbon dalam upaya pelestarian lingkungan. Dengan demikian, diharapkan semakin banyak pihak yang terlibat aktif dalam upaya mengurangi emisi karbon dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.
Keberhasilan pengembangan pasar karbon di Indonesia tidak hanya bergantung pada regulasi yang kuat, tetapi juga pada partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan. Komitmen OJK untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan pasar karbon yang sehat dan berkelanjutan.
Dengan target yang ambisius dan strategi yang terukur, diharapkan perdagangan di Bursa Karbon Indonesia akan semakin ramai dan berkontribusi signifikan terhadap upaya mitigasi perubahan iklim di Indonesia.