OJK Sumut Tingkatkan Literasi Keuangan Pelajar Nias, Cegah Judi Online dan Dorong Budaya Menabung Sejak Dini
OJK Sumatera Utara genjot Literasi Keuangan Pelajar Nias, ajarkan pentingnya menabung, kenali produk keuangan, dan waspadai bahaya judi daring. Bagaimana dampaknya bagi masa depan?

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara secara aktif meningkatkan program literasi keuangan bagi pelajar di Kepulauan Nias. Inisiatif ini bertujuan menanamkan budaya menabung sejak dini dan membentuk kebiasaan bijak dalam mengelola keuangan. Langkah strategis ini diharapkan mampu membekali generasi muda dengan pemahaman finansial yang kuat.
Kepala OJK Provinsi Sumatera Utara, Khoirul Muttaqien, menegaskan bahwa upaya ini bukan sekadar menyimpan uang, melainkan membentuk kebiasaan bijak. Para pelajar tidak hanya diajak memahami pentingnya menabung, tetapi juga mengenal berbagai produk keuangan. Mereka juga dibekali kewaspadaan terhadap bahaya judi daring yang marak menyasar generasi muda.
Dengan pengetahuan yang memadai, generasi muda di Nias diharapkan dapat terhindar dari praktik penipuan keuangan. Program ini juga mempersiapkan mereka untuk merencanakan masa depan finansial yang lebih baik. Wilayah Nias sendiri menjadi fokus perhatian khusus OJK untuk mendorong percepatan pembangunan ekonomi.
Pentingnya Literasi Keuangan untuk Masa Depan Nias
Khoirul Muttaqien menekankan bahwa Kepulauan Nias membutuhkan perhatian khusus dalam penguatan literasi dan inklusi keuangan. Upaya ini diharapkan dapat membuka peluang ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat setempat. Dengan demikian, masyarakat Nias mampu meraih kesejahteraan finansial secara berkelanjutan.
Kegiatan literasi keuangan ini tidak hanya menyasar pelajar, tetapi juga melibatkan perangkat desa, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta masyarakat umum. Tujuannya adalah menanamkan budaya menabung, meningkatkan pemahaman pengelolaan keuangan, dan memperluas akses terhadap layanan keuangan formal. Hal ini juga krusial untuk mencegah masyarakat terjerat praktik keuangan ilegal yang merugikan.
Inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 2019. Keputusan tersebut menetapkan 20 Agustus sebagai momentum nasional untuk mendorong kesadaran menabung dan pengelolaan keuangan yang bijak. OJK berkomitmen penuh untuk mendukung program ini demi masa depan keuangan yang lebih baik.
Target Inklusi Keuangan Nasional dan Peran OJK Sumut
Peringatan Hari Menabung Nasional menjadi bagian dari upaya berkesinambungan OJK bersama pemangku kepentingan. Kegiatan ini bertujuan mendukung pencapaian target inklusi keuangan nasional yang ambisius. Target tersebut meliputi 91 persen pada tahun 2025, 93 persen pada tahun 2029, dan 98 persen pada tahun 2045.
OJK Sumatera Utara, bersama pelaku usaha jasa keuangan (PUJK), telah menunjukkan komitmen nyata. Hingga Juli 2025, mereka telah menyelenggarakan 804 kegiatan literasi keuangan. Kegiatan ini berhasil menjangkau sekitar 47.815 peserta dari berbagai segmen masyarakat.
Peserta yang terlibat dalam program literasi keuangan ini sangat beragam. Mereka meliputi mahasiswa, pelajar, pelaku UMKM, ibu rumah tangga, petani, masyarakat di daerah 3T (tertinggal, terluar, terdepan), dan disabilitas. Inisiatif ini selaras dengan implementasi Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLKI) 2021-2025.
SNLKI menempatkan literasi keuangan sebagai fondasi perlindungan konsumen yang vital. Selain itu, program ini juga berperan dalam penguatan daya tahan ekonomi rumah tangga secara keseluruhan. Dengan demikian, masyarakat diharapkan semakin mandiri dalam mengelola finansial mereka.